Investasi Asing ke Unicorn Mencapai Rp34 Triliun/Tahun
A
A
A
JAKARTA - Kucuran investasi asing kepada Unicorn Indonesia mencapai sekitar USD2,5 miliar atau setara dengan Rp34,98 triliun (kurs rupiah Rp13.994/USD) per tahunnya. Hal ini menjadikan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang memiliki valuasi nilai sebesar USD1 miliar akan berpengaruh besar bagi perekonomian, karena berpotensi menarik investasi lebih besar.
"Pada dasarnya yang namanya Foreign Direct Investment (FDI) perkiraan kami yang masuk berada di kisaranUSD2 sampai 2,5 miliar setiap tahun saat ini," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Sambung dia menerangkan, modal dari investor asing yang masuk ke Unicorn Indonesia cukup deras sehingga bakal mampu meningkatkan nilai investasi di Indonesia. Pasalnya unicorn bisa menjadi nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
"Kita terus lihat bukan hanya kuantitas investasi tetapi juga kualitas investasi. Kita kejar target nilai asas yang besar, kita harapkan kualitas investasi tinggi. Seperti antara lain berapa lapangan kerja yang akan kita ciptakan. Jadi kualitas itu penting," tegas Tom Lembong.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, perkembangan teknologi inii bisa menguntungkan sektor keuangan karena masyarakat mendapatkan benefit paling banyak. "Ad beberapa poin, bahwa perubahan ini begitu cepat, kita tidak nyangka teknologi sudah merubah pola hidup kita. Ini sangat menguntungkan," katanya.
"Pada dasarnya yang namanya Foreign Direct Investment (FDI) perkiraan kami yang masuk berada di kisaranUSD2 sampai 2,5 miliar setiap tahun saat ini," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Sambung dia menerangkan, modal dari investor asing yang masuk ke Unicorn Indonesia cukup deras sehingga bakal mampu meningkatkan nilai investasi di Indonesia. Pasalnya unicorn bisa menjadi nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
"Kita terus lihat bukan hanya kuantitas investasi tetapi juga kualitas investasi. Kita kejar target nilai asas yang besar, kita harapkan kualitas investasi tinggi. Seperti antara lain berapa lapangan kerja yang akan kita ciptakan. Jadi kualitas itu penting," tegas Tom Lembong.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, perkembangan teknologi inii bisa menguntungkan sektor keuangan karena masyarakat mendapatkan benefit paling banyak. "Ad beberapa poin, bahwa perubahan ini begitu cepat, kita tidak nyangka teknologi sudah merubah pola hidup kita. Ini sangat menguntungkan," katanya.
(akr)