Pengetatan Pasokan Global Membuat Harga Minyak Terus Melambung

Rabu, 10 April 2019 - 11:51 WIB
Pengetatan Pasokan Global Membuat Harga Minyak Terus Melambung
Pengetatan Pasokan Global Membuat Harga Minyak Terus Melambung
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah terus menapak tinggi pada perdagangan Rabu (10/4/2019), akibat pengurangan pasokan oleh OPEC dan sanksi Amerika Serikat terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah acuan internasional, Brent naik 5 sen menjadi USD70,66 per barel pada pukul 01:58 GMT. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) bertambah 12 sen atau 0,2% ke level USD64,10 per barel.

Harga kedua tolok ukur minyak ini mencapai level tertinggi lima bulan. Secara keseluruhan, pasar minyak telah diperketat oleh sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, serta pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia.

Akibatnya, harga minyak mentah berjangka Brent dan WTI telah meningkat masing-masing sekitar 40% dan 30% sejak awal tahun 2019.

"Pasar minyak global jelas sekarang mengetat demi mencapai keseimbangan akibat pengurangan produksi oleh OPEC dan Rusia. Produksi OPEC telah turun 1,98 juta barel per hari dari level Oktober 2018," kata ING Bank.

Bank investasi asal Belanda itu menambahkan, pengurangan ini memang bertujuan untuk menopang harga. Dan ditambah dengan sanksi AS, dimana produksi minyak Venezuela telah turun dari 1,9 juta barel per hari pada Oktober 2018 menjadi 890.000 barel per hari pada Maret 2019.

Sementara itu, produksi minyak Iran juga turun dari 3,33 juta barel per hari menjadi 2,71 juta barel per hari. Penurunan dua negara tersebut menyumbang 47% dari pengurangan minyak dunia, selain yang dilakukan OPEC.

Namun di sisi lain, kekhawatiran soal perlambatan ekonomi global akan menekan konsumsi bahan bakar. Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa kemarin, memperingatkan bahwa ekonomi global melambat dari yang diperkirakan. IMF memangkas pertumbuhan global 2019 dari 3,5% menjadi 3,3%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7239 seconds (0.1#10.140)