Kemendag Buka Keran Impor 125.000 Ton Bawang Putih

Selasa, 14 Mei 2019 - 10:38 WIB
Kemendag Buka Keran Impor 125.000 Ton Bawang Putih
Kemendag Buka Keran Impor 125.000 Ton Bawang Putih
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih sebesar 125.000 ton untuk 11 importir. Tambahan impor ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran yang akan datang.

Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan, pihaknya sudah mengantongi Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian untuk kesebelas perusahaan tersebut.

"Dalam waktu dekat akan dikeluarkan setelah semua administrasi selesai. Intinya lebaran sudah di pasar," ujarnya di Jakarta kemarin.

Karyanto menuturkan, dengan masuknya impor bawang putih sebesar 125.000 ton diharapkan harga stabil hingga setelah Lebaran. Sebelumnya, Kemendag telah menerbitkan SPI kepada delapan importir dengan jumlah rencana impor sebanyak 115.765 ton.

Menurut dia, impor yang sebelumnya telah menurunkan harga bawang putih di pasar tradisional dan ritel modern. "Harga sudah terkerek turun. Kita sudah cek ke gudang-gudang importir, barang nggak ada. Ternyata butuh impor," tuturnya.

Deputi bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Musdalifah mengatakan, selama bulan ramadan dan lebaran terjadi peningkatan konsumsi hingga 20%. Untuk itu, pemerintah telah mengantisipasi harga dan stok bahan pokok sebelum bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Biasanya ada peningkatan konsumsi 20% baik itu telur, cabai, bawang merah, bawang putih, ayam, daging, sehingga kita harus mengantisipasi itu," ujarnya.
Di sisi lain Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad menghentikan impor bawang putih pada 2021 mendatang. Pasalnya Kementan telah memacu produksi bawang putih lokal melalui program APBN dan wajib tanam importir.Kementan juga menggandeng importir agar menanam bawang putih di dalam negeri sesuai ketentuan Permentan 24/2018 yang mewajibkan setiap importir memproduksi 5% dari volume pengajuan rekomendasi impornya. Sebelumnya, Dirjen Hortikultura Suwandi mengatakan importasi bawang putih hanya akan berlangsung pada 2020, karena pada 2021 mendatang Indonesia sudah bisa swasembada bawang putih.

Karena itu, pihaknya mendorong para importer agar bermetamorfosis menjadi pengusaha bawang putih. “Caranya, importir bisa mengembangkan bawang putih sendiri mau pun bermitra dengan petani kelompok tani,” kata Suwandi. (Oktiani Endarwati)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)