LPS Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Penjaminan
A
A
A
JAKARTA - Tren suku bunga simpanan perbankan dilihat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah mulai menurun dan cenderung stabil. Hal ini melihat hingga pertengahan bulan Mei ini rata-rata suku bunga simpanan sudah di level 6,04%.
Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti mengatakan kestabilan suku bunga simpanan ini menunjukkan proses penyesuaian kebijakan 2018 berupa kenaikan bunga acuan 175 bps telah berakhir.
"LPS perkirakan perkembangan posiitif di perbankan akan mengubah tingkat bunga penjaminan ke depannya jadi akam ada penurunan LPS Rate seiring dengan kebijakan moneter yang lebih akomodatif,” ujar Destry Damayanti di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Dia melanjutkan perbankan sedang mengkerek imbal hasil dari penempatan dana masyarakat di bank diperkirakan akan berakhir pada tahun ini. Apalagi suku bunga simpanan di bank menurun pada dua bulan terakhir.
"Rata-rata bunga deposito rupiah (rata-rata bergerak 22 hari) dari bank benchmark LPS pada per April 2018 mencapai 6,14%, turun 3 bps dari posisi akhir Maret 2019. Demikian pula suku bunga minimum yang turun 1 bps ke posisi 5,02% dan suku bunga maksimum yang turun 5 bps ke posisi 7,25%. Pada periode yang sama bunga deposito valas cenderung naik secara terbatas," jelasnya
Sebagai informasi, kenaikan lanjutan pada bunga simpanan perbankan diperkirakan telah berakhir seiring berakhirnya kenaikan suku bunga acuan dan adanya perbaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang memberikan ruang bagi likuiditas perbankan. Ia menambahkan pada periode Januari-April 2019 terjadi peningkatan deposito berjumlah besar di perbankan yang diperkirakan karena aktivitas bisnis menguat.
Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti mengatakan kestabilan suku bunga simpanan ini menunjukkan proses penyesuaian kebijakan 2018 berupa kenaikan bunga acuan 175 bps telah berakhir.
"LPS perkirakan perkembangan posiitif di perbankan akan mengubah tingkat bunga penjaminan ke depannya jadi akam ada penurunan LPS Rate seiring dengan kebijakan moneter yang lebih akomodatif,” ujar Destry Damayanti di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Dia melanjutkan perbankan sedang mengkerek imbal hasil dari penempatan dana masyarakat di bank diperkirakan akan berakhir pada tahun ini. Apalagi suku bunga simpanan di bank menurun pada dua bulan terakhir.
"Rata-rata bunga deposito rupiah (rata-rata bergerak 22 hari) dari bank benchmark LPS pada per April 2018 mencapai 6,14%, turun 3 bps dari posisi akhir Maret 2019. Demikian pula suku bunga minimum yang turun 1 bps ke posisi 5,02% dan suku bunga maksimum yang turun 5 bps ke posisi 7,25%. Pada periode yang sama bunga deposito valas cenderung naik secara terbatas," jelasnya
Sebagai informasi, kenaikan lanjutan pada bunga simpanan perbankan diperkirakan telah berakhir seiring berakhirnya kenaikan suku bunga acuan dan adanya perbaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang memberikan ruang bagi likuiditas perbankan. Ia menambahkan pada periode Januari-April 2019 terjadi peningkatan deposito berjumlah besar di perbankan yang diperkirakan karena aktivitas bisnis menguat.
(akr)