Kementan Upayakan Lampaui Target Ekspor Hortikultura Tahun 2019

Selasa, 06 Agustus 2019 - 20:01 WIB
Kementan Upayakan Lampaui...
Kementan Upayakan Lampaui Target Ekspor Hortikultura Tahun 2019
A A A
JAKARTA - Kinerja hortikultura menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan sepanjang tahun 2018 sampai saat ini. Tercatat angka Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) hortikultura naik 3,6% begitu juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang naik 36,2% jika dibandingkan tahun 2014.

Ditahun yang sama, upaya pemerintah untuk menggenjot ekspor hortikultura pun berbuah manis. Volume ekspor naik 10,4% dari 394.000 ton menjadi 435.000 ton dengan nilai Rp6,30 triliun.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), di tahun 2018 terdapat kenaikan yang signifikan pada komoditas buah yaitu manggis yang mencapai 285%, mangga 123%, dan salak 29%. Sedangkan komoditas sayur masih didominasi dengan kapulaga, kacang panjang dan wortel.

Negara tujuan ekspor untuk produk hortikultura tidak lagi terpusat di negara tetangga namun mampu merambah ke Asia pasifik, Amerika, Uni Eropa, Timur Tengah bahkan Afrika. Terhitung produk hortikultura Indonesia berhasil menembus 113 negara.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto yang hadir pada acara pelepasan ekspor bawang merah di wilayah Marunda, Bekasi menyatakan kegembiraannya atas kinerja positif sektor tersebut.

"Saya kira program pemerintah saat ini sudah on the right track. Terbukti, untuk horti saja meningkat luar biasa mulai dari tercapainya mandiri bawang merah dan cabai nasional sampai dengan kinerja ekspornya. Tahun ini kita targetkan naik," ujarnya, Selasa (6/8/2019).

Namun, capaian ini menurutnya harus terus ditingkatkan untuk mencapai target ekspor di tahun 2019. Upaya untuk menggenjot ekspor komoditas pertanian salah satunya dengan terobosan berupa penyederhanaan perizinan. "Dari yang sebelumnya bisa 3 bulan, kini eksportir hanya butuh 3 jam untuk mendapatkan izin ekspor melalui sistem online," tegasnya.

Anton menambahkan, tantangan di pasar global semakin ketat, sesama produsen saling bersaing dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk. Negara berlomba-lomba menurunkan tarif sehingga harga lebih bersaing di pasar.

"Saat ini kita tidak lagi bisa bergantung pada penetapan tarif impor yang dianggap out of date. Ke depan, kita harus fokus dengan daya saing produk hortikultura nasional sehingga mampu menjadi raja di negeri sendiri," tutupnya.
(fjo)
Berita Terkait
Hortikultura Laris Manis,...
Hortikultura Laris Manis, Cabai Hingga Jengkol Diekspor ke Jepang
Sektor Agroindustri...
Sektor Agroindustri Mulai Gunakan PLTS untuk Kurangi Emisi
Kementan Optimis Komoditas...
Kementan Optimis Komoditas Hortikultura Dapat Menopang Perekonomian
Antisipasi Pasca Pandemi,...
Antisipasi Pasca Pandemi, Kementan Siapkan SDM Pertanian Bertarung di Dunia Usaha
Go Global untuk Pertanian...
Go Global untuk Pertanian Indonesia, Incar 5% Pasar Dunia Tanaman Hias
Tahan Pandemi, Menko...
Tahan Pandemi, Menko Airlangga Apresiasi Sektor Hortikultura
Berita Terkini
Gara-gara Perang Tarif,...
Gara-gara Perang Tarif, AS Disebut Jadi Kacau Mirip Negara Berkembang
24 menit yang lalu
Media Asing Sebut Orang...
Media Asing Sebut Orang Kaya Indonesia Mulai Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
1 jam yang lalu
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
9 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
11 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
13 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
13 jam yang lalu
Infografis
Petinju Legendaris George...
Petinju Legendaris George Foreman Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved