Suku Bunga Pinjaman Perbankan Lanjutkan Tren Penurunan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Grup Surveilens dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Priyantina menyampaikan, tren suku bunga simpanan perbankan mulai menunjukkan tren penurunan. Hal itu sebagai respons penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan langkah pelonggaran yang ditempuh Bank Indonesia (BI).
"Suku bunga simpanan perbankan akan terus melanjutkan tren penurunan, merespon penurunan BI7DRR dan langkah pelonggaran yang ditempuh BI," ujar Priyantina di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Dia menambahkan, penurunan tingkat bunga penjaminan juga akan memperkuat dan mempercepat proses penurunan tingkat bunga simpanan ke level yang lebih rendah. Serta penurunan suku bunga deposito pada semua tenor dan kelompok BUKU bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit.
"Meredanya kompetisi pada bunga spesial rate dan couter rate terjadi pada seluruh kelompok BUKU bank menuju kondisi normal sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya dana dan memperbaiki NIM perbankan," tandasnya.
Sebagai informasi suku bunga simpanan Rupiah sepanjang bulan September 2019 terpantau melanjutkan tren turun secara gradual. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir September 2019 mencapai 5,89%, turun 5 bps dari posisi akhir Agustus 2019.
Sedangkan rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat masing-masing turun 5 dan 6 bps ke level 4,86% dan 6,93%. Selanjutnya tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan.
Tercatat suku bunga minimum valuta asing turun 2 bps ke level 4,86 sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 6 bps ke level 1,76% dan 1,18%.
"Suku bunga simpanan perbankan akan terus melanjutkan tren penurunan, merespon penurunan BI7DRR dan langkah pelonggaran yang ditempuh BI," ujar Priyantina di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Dia menambahkan, penurunan tingkat bunga penjaminan juga akan memperkuat dan mempercepat proses penurunan tingkat bunga simpanan ke level yang lebih rendah. Serta penurunan suku bunga deposito pada semua tenor dan kelompok BUKU bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit.
"Meredanya kompetisi pada bunga spesial rate dan couter rate terjadi pada seluruh kelompok BUKU bank menuju kondisi normal sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya dana dan memperbaiki NIM perbankan," tandasnya.
Sebagai informasi suku bunga simpanan Rupiah sepanjang bulan September 2019 terpantau melanjutkan tren turun secara gradual. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir September 2019 mencapai 5,89%, turun 5 bps dari posisi akhir Agustus 2019.
Sedangkan rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat masing-masing turun 5 dan 6 bps ke level 4,86% dan 6,93%. Selanjutnya tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan.
Tercatat suku bunga minimum valuta asing turun 2 bps ke level 4,86 sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 6 bps ke level 1,76% dan 1,18%.
(akr)