Sempat Melemah, Rupiah Pulang Gagah ke Rp14.031

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berhasil bangkit dan ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/10/2019). Data Bloomberg mencatat rupiah terapresiasi 9 poin atau 0,06% menjadi Rp14.031 per USD.

Sesi pembukaan, rupiah melaju 5 poin menjadi Rp14.035 per USD. Namun saat penutupan jeda siang, rupiah berbalik mundur 6 poin atau 0,04% ke level Rp14.046 per USD, dibanding posisi Rp14.040 per USD pada Selasa kemarin. Sepanjang Rabu ini, bersamaan pelantikan Kabinet Indonesia Maju, nilai tukar rupiah di pasar spot, bergerak di Rp14.015-Rp14.060 per USD.

Data Yahoo Finance mencermati rupiah di Rabu petang ini, menguat 7 poin atau 0,04% ke level Rp14.030 per USD, berbanding Selasa lalu di Rp14.037. Hari ini, mata uang kecintaan kita diperdagangkan di Rp14.014-Rp14.060 per USD.

Penguatan rupiah disebabkan faktor internal dan eksternal. Intenal adalah pelantikan Kabinet Indonesia Maju, dimana Sri Mulyani kembali menjabat Menteri Keuangan yang sesuai dengan harapan pelaku pasar.

Dari sisi eksternal adalah pelemahan dolar Amerika Serikat itu sendiri. Mengutip dari Reuters, ketidakpastian kapan dan bagaimana Inggris akan keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan masih alotnya perundingan dagang AS dan China, membuat investor mengalihkan fokus ke aset lebih aman seperti yen Jepang dan franc Swiss.

Hasil ini membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama, mendatar di level 97,547. Sementara itu, yen Jepang naik menjadi 108,25 per USD, level terkuat sejak 15 Oktober. Franc Swiss juga menguat 0,1% terhadap euro, menjadi 1,1006 franc per euro.