Lewat AIS, Luhut Optimis Ekonomi Digital Indonesia Terus Meningkat

Jum'at, 01 November 2019 - 03:26 WIB
Lewat AIS, Luhut Optimis Ekonomi Digital Indonesia Terus Meningkat
Lewat AIS, Luhut Optimis Ekonomi Digital Indonesia Terus Meningkat
A A A
MANADO - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengingatkan negara-negara yang tergabung dalam Archipelagic and Island States (AIS) dapat saling mendukung dan memperluas kerjasama antar negara.

"Saya berharap AIS Forum dapat dilaksanakan setiap tahun. Acara kali ini sangat cocok dengan rintisan usaha digital. Apalagi saat ini usaha digital menjadi frontliner penggerak ekonomi dunia masa depan," kata Luhut saat membuka AIS Startup and Business Summit 2019 di Kawasan Pohon Kasih Megamas Manado, Kamis (31/10/2019).

Luhut menjelaskan, AIS Forum menghasilkan peluang menjanjikan di era revolusi industri 4.0. "Pertama, peluang menjanjikan ekonomi digital yang diprediksi akan terus meningkat. Kedua, masa depan untuk orang kreatif," beber Luhut.

Kata dia, pemerintah terus mengembangkan ekonomi digital dan ekonomi kreatif di tengah komunitas startup. "Karena itu universitas di Sulawesi Utara perlu menciptakan sumber daya manusia yang paham betul mengenai digital ini," tandas Luhut.

Lebih lanjut, Luhut juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga kebersihan laut sebagai warisan berharga bagi generasi penerus di masa depan.

"Tadi pagi sebelum kegiatan ini saya dan pak gubernur (Gubernur Sulut Olly Dondokambey) ikut kegiatan membersihkan sampah dari laut. Diharamkan membuang sampah di laut. Apalagi membuang sampah plastik. Plastik ini bisa menjadi micro plastic. Bayangkan kalau plastiknya dimakan ikan, dan ikannya dimakan manusia. Mau jadi apa manusianya?" tanya Luhut.

AIS Forum 2019 merupakan wadah yang mempertemukan 41 negara pulau dan 6 negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa, serta pembangunan kerja sama konkret dengan fokus pada empat area kolaborasi yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance.

AIS kali mengangkat tema “ecotourism”. Tema ini diangkat karena dapat menampung tujuan ekologis dari kegiatan ini dan menggambarkan peluang ekonomi yang ditawarkan oleh sektor ekowisata bahari.

Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengapresiasi pemerintah pusat atas dipilihnya Sulut sebagai lokasi pelaksanaan AIS Forum tahun 2019.

"Menjadi sukacita sekaligus kebanggaan tersendiri bagi kami, Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sulawesi Utara, karena daerah tercinta kami ini dapat dipercayakan sebagai lokasi pelaksanaan Archipelagic and Island States (AIS) Forum tahun 2019. Semoga tahun depan Sulut bisa kembali jadi tuan rumah,” kata Olly.

Lanjut Olly, kehadiran 21 menteri dari 21 negara dan 2 utusan dari 2 negara akan membuat Sulut semakin dikenal di dunia. Olly juga mengajak seluruh peserta untuk datang kembali mengunjungi Sulut.

Lebih lanjut, Gubernur Olly menerangkan pelaksanaan konferensi setingkat menteri ini mencatat sejarah di dunia. Pasalnya forum yang mengkampanyekan isu-isu strategis, seperti pengurangan sampah laut, perlindungan ekosistem pantai dan laut, perekonomian lokal di tujuan-tujuan wisata serta perlindungan anak-anak dalam perjalanan dan pariwisata ini mulai eksis di tahun ini.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6997 seconds (0.1#10.140)