Incar Rantai Pasok Global, Kemenkop UKM Redesain Format Smesco
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan menjadikan Smesco Indonesia sebagai one stop service usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Hal itu sejalan dengan komitmen Kemenkop UKM untuk mendorong pertumbuhan daya saing produk-produk UKM nasional melalui optimalisasi pemasaran produk UKM unggulan daerah di Smesco Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan meredesain format Smesco Indonesia agar benar-benar menjadi tempat memasarkan produk UKM yang diminati pasar domestik atau luar negeri.
"Smesco harus diredesain agar produk UKM mampu masuk pada global value chain, dengan begitu daya saing produk UKM ini bisa betul-betul bersaing di pasar domestik atau pasar luar negeri," kata Teten di Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
Adapun untuk manajemen dan pengelolaannya, kata Teten, nantinya akan diserahkan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop dan UKM, yaitu Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM).
"Tentunya dalam melakukannya, Kemenkop UKM akan menggandeng mitra-mitra yang kompeten agar nantinya Smesco Indonesia benar-benar bisa menjadi pusat peradaban baru bagi produk UKM," tuturnya.
Teten mengaku tengah meminta masukan dari para pelaku dan pemerhati UKM yang sudah berpengalaman agar konsep one stop service yang digagasnya untuk pengembangan Smesco Indonesia bisa benar-benar dapat diaplikasikan dalam waktu dekat.
Dia pun menyadari bahwa saat ini Smesco Indonesia yang menyediakan paviliun dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia masih belum maksimal dimanfaatkan. Maka tak heran jika pengunjung di Smesco Indonesia pada hari-hari biasa terlihat sepi. Padahal produk-produk UKM yang dijajakan dalam paviliun ini sangat berkualitas.
"Saya sengaja minta masukan dari penggerak ekonomi sektor UKM karena mereka yang lebih tahu. Menurut saya kalau nanti udah kebentuk saya yakin akan mengubah aktivitas di Smesco, kan sekarang ini masih banyak ruangan kosong. Nah ini kita akan coba dirumuskan ulang agar bisa dioptimalkan," sambung Teten.
Dengan konsep one stop service yang akan diusungnya nanti diharapkan Smesco Indonesia bisa menjadi tempat berkumpul atau tujuan wisata belanja bagi masyarakat khususnya mereka belanja produk-produk unggulan UKM dari berbagai wilayah di Indonesia. Dipastikan akan ada spot-spot khusus yang bisa menjadi pilihan bagi pengunjung selama berbelanja produk UKM di Smesco Indonesia.
"Ini akan jadi tempat pusat konsultasi dari hulu ke hilir (bagi pelaku UKM), retail gallery sudah ada tapi nanti juga ada (spot) untuk akurasi produk sehingga bisa memberikan penguatan pada brand lokal. Kami punya ambisi Smesco menjadi pusat peradaban baru UKM," katanya.
Terkait dengan pembiayaan bagi penguatan SDM pelaku UKM, mantan Kepala Staf Kepresiden ini menegaskan bahwa sudah ada skema-skema khusus yang bisa diakses oleh pelaku usaha. Misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses permodalan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang menjadi BLU dari Kemenkop dan UKM serta skema lainnya.
"Pembiayaan sudah disiapkan pemerintah dengan berbagai skema yang pasti Smesco ini akan jadi pusat one stop services bagi UKM, nanti di sini sebagai tempat belajar, sharing, eksperimen dan lainnya," tandasnya.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan meredesain format Smesco Indonesia agar benar-benar menjadi tempat memasarkan produk UKM yang diminati pasar domestik atau luar negeri.
"Smesco harus diredesain agar produk UKM mampu masuk pada global value chain, dengan begitu daya saing produk UKM ini bisa betul-betul bersaing di pasar domestik atau pasar luar negeri," kata Teten di Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
Adapun untuk manajemen dan pengelolaannya, kata Teten, nantinya akan diserahkan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop dan UKM, yaitu Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM).
"Tentunya dalam melakukannya, Kemenkop UKM akan menggandeng mitra-mitra yang kompeten agar nantinya Smesco Indonesia benar-benar bisa menjadi pusat peradaban baru bagi produk UKM," tuturnya.
Teten mengaku tengah meminta masukan dari para pelaku dan pemerhati UKM yang sudah berpengalaman agar konsep one stop service yang digagasnya untuk pengembangan Smesco Indonesia bisa benar-benar dapat diaplikasikan dalam waktu dekat.
Dia pun menyadari bahwa saat ini Smesco Indonesia yang menyediakan paviliun dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia masih belum maksimal dimanfaatkan. Maka tak heran jika pengunjung di Smesco Indonesia pada hari-hari biasa terlihat sepi. Padahal produk-produk UKM yang dijajakan dalam paviliun ini sangat berkualitas.
"Saya sengaja minta masukan dari penggerak ekonomi sektor UKM karena mereka yang lebih tahu. Menurut saya kalau nanti udah kebentuk saya yakin akan mengubah aktivitas di Smesco, kan sekarang ini masih banyak ruangan kosong. Nah ini kita akan coba dirumuskan ulang agar bisa dioptimalkan," sambung Teten.
Dengan konsep one stop service yang akan diusungnya nanti diharapkan Smesco Indonesia bisa menjadi tempat berkumpul atau tujuan wisata belanja bagi masyarakat khususnya mereka belanja produk-produk unggulan UKM dari berbagai wilayah di Indonesia. Dipastikan akan ada spot-spot khusus yang bisa menjadi pilihan bagi pengunjung selama berbelanja produk UKM di Smesco Indonesia.
"Ini akan jadi tempat pusat konsultasi dari hulu ke hilir (bagi pelaku UKM), retail gallery sudah ada tapi nanti juga ada (spot) untuk akurasi produk sehingga bisa memberikan penguatan pada brand lokal. Kami punya ambisi Smesco menjadi pusat peradaban baru UKM," katanya.
Terkait dengan pembiayaan bagi penguatan SDM pelaku UKM, mantan Kepala Staf Kepresiden ini menegaskan bahwa sudah ada skema-skema khusus yang bisa diakses oleh pelaku usaha. Misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses permodalan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang menjadi BLU dari Kemenkop dan UKM serta skema lainnya.
"Pembiayaan sudah disiapkan pemerintah dengan berbagai skema yang pasti Smesco ini akan jadi pusat one stop services bagi UKM, nanti di sini sebagai tempat belajar, sharing, eksperimen dan lainnya," tandasnya.
(fjo)