Suku Bunga Pinjaman Perbankan Lanjutkan Tren Penurunan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Grup Surveilens dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Priyantina, menyampaikan tren suku bunga simpanan perbankan mulai menunjukkan penurunan. Hal itu sebagai respon terhadap penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan langkah pelonggaran yang ditempuh Bank Indonesia (BI).
"Suku bunga simpanan perbankan diproyeksikan akan meneruskan tren penurunan seiring penurunan BI7DRR, mengingat baru sebagian dari penurunan tersebut ditransfer ke suku bunga simpanan," ujar Priyantina di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia menambahkan penurunan tingkat bunga penjaminan terjadi pada semua kelompok bank dan suku bunga, baik bunga special rate dan counter rate. Adanya beberapa bank yang masih memberikan tingkat bunga rata-rata di atas tingkat bunga penjaminan diperkirakan lebih bersifat temporer dan terbatas.
"Selanjutnya tren penurunan suku bunga pada simpanan bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit," jelasnya.
Sebagai informasi, suku bunga simpanan rupiah sepanjang Oktober 2019 terpantau melanjutkan tren penurunan. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Oktober 2019 mencapai 5,79%, turun 10 bps dari posisi akhir September 2019.
Sementara rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat 6,80%, masing-masing turun 7 bps dan 13 bps ke level 4,79% dan 6,80%. Dan tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan. Suku bunga minimum valuta asing turun 8 bps ke level 0,52%. Dan suku bunga maksimum rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 10 bps ke level 1,65% dan 1,08%.
"Suku bunga simpanan perbankan diproyeksikan akan meneruskan tren penurunan seiring penurunan BI7DRR, mengingat baru sebagian dari penurunan tersebut ditransfer ke suku bunga simpanan," ujar Priyantina di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia menambahkan penurunan tingkat bunga penjaminan terjadi pada semua kelompok bank dan suku bunga, baik bunga special rate dan counter rate. Adanya beberapa bank yang masih memberikan tingkat bunga rata-rata di atas tingkat bunga penjaminan diperkirakan lebih bersifat temporer dan terbatas.
"Selanjutnya tren penurunan suku bunga pada simpanan bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit," jelasnya.
Sebagai informasi, suku bunga simpanan rupiah sepanjang Oktober 2019 terpantau melanjutkan tren penurunan. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Oktober 2019 mencapai 5,79%, turun 10 bps dari posisi akhir September 2019.
Sementara rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat 6,80%, masing-masing turun 7 bps dan 13 bps ke level 4,79% dan 6,80%. Dan tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan. Suku bunga minimum valuta asing turun 8 bps ke level 0,52%. Dan suku bunga maksimum rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 10 bps ke level 1,65% dan 1,08%.
(ven)