Pembangunan Infrastruktur Harus Berdampak bagi Kesejahteraan

Rabu, 04 Desember 2019 - 07:35 WIB
Pembangunan Infrastruktur...
Pembangunan Infrastruktur Harus Berdampak bagi Kesejahteraan
A A A
JAKARTA - Pemerintah berharap pembangunan Infrastuktur yang telah dilakukan harus memiliki dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu selama lima tahun ke depan pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur terkait dengan kebutuhan rakyat banyak.

“Pemerintah akan membangun sebanyak 60 bendungan, 1.000 embung, 500.000 hektare jaringan irigasi baru, 2.500 km jalan tol serta 60.000 km jalan baru,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya yang dibacakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Hari Bakti PUPR ke-74 tahun di Jakarta, kemarin.

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, mulai dari jajaran Kementerian PUPR, BUMN dan mitra swasta di bidang kontruksi maupun pembiayaan dalam mencapai target pembangunan RPJMN 2015-2019. Menurut Presiden, dalam lima tahun terakhir pemerintah telah melakukan percepatan infrastruktur secara besar-besaran seperti jalan tol, bandara, pelabuhan untuk mendukung to laut, pembangkit tenaga listrik dan bendungan.

“Adapun infrastruktur pedesaan juga terus kita bangun diantaranya saluran air bersih, jalan-jalan desa, perbaikan saluran irigasi dan menunggu yang tidak hanya di Pulau Jawa saja tapi di seluruh Indonesia terutama ke wilayah Indonesia bagian timur, wilayah pedalaman, kawasan terisolir dan perbatasan,” ucapnya.

Labih lanjut Presiden mengaku akan meningkatkan akses masyarakat terhadap akses air minum layak 90% serta akses sanitasi dan persampahan 80% seta, melanjutkan program sejuta rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan renda (MBR) dan mewujudkan program pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur dengan konsep smart Metropolis.

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengaku sengaja meminta pesan khusus kepada Presiden RI. Pesan Presiden itu dimaksudkan untuk menyemangati anak-anak muda di Kementerian yang dipimpinnya.

“Saya memang tidak meminta beliau datang. Saya hanya meminta pesan, dalam bentuk sambutan supaya bisa menyemangati anak-anak muda di Kementerian ini. Bagi saya ini penting, karena saya pembantu presiden jadi yang dibawa bukan Visi Basuki tapi Visi presiden yanh disematkan melalui tugas-tugas kementerian ini,” ujarnya.

Menurut Basuki, akan ada banyak tugas berat yang menantang di depan dalam lima tahun. Karena itu, kata dia perlu untuk terus memberi semangat. “Jadi ini semua kita lakukan supaya pesan presiden itu tersampaikan,” ujarnya.

Menurut Basuki, peran PUPR sangat vital dalam pembangunan infrastruktur ke depan. “Karenanya diperlukan adalah semangat dan harus selalu penuh semangat. Kemarin juga saya membawa staf khusus milenial presiden menyemangati anak muda dengan cara-cara yang kreatif. Saya kira ini perlu sebagai penyegaran,” ungkapnya.

Lebih lanjut Basuki meminta pegawai Kementerian PUPR bisa menanamkan jiwa seni yang kuat dalam berkarya. Menurutnya pegawai Kementerian PUPR, terutama kalangan anak muda perlu memiliki jiwa seni, sebab hanya orang yang berjiwa seni bisa berkreasi dan melahirkan inovasi-inovasi baru.

“Seni itu tidak harus selalu bisa menabuh drum saja. Macam-macamlah, kenapa ini perlu sebab insan PUPR itu harus berkreasi berinovasi dan landasannya adalah seni,” ucapnya.

Tidak hanya menanamkan jiwa seni, insan PUPR kata Menteri Basuki juga harus kuat dan berani. “Kuat itu karena dia harus kompeten, berani itu karena dia harus berintegritas dan terakhir berseni karena dia harus kreatif sehingga mampu menghasilkan inovasi baru. Tiga ini yang saya tekankan,” ungkapnya.

Menteri Basuki menambahkan, kepada generasi muda insan PUPR inilah ditumpukan ke depan. Era milenial kata Menteri Basuki akan dimasuki oleh generasi muda PUPR di awal tahun 2020.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)