Golden Property Awards 2019 Pacu Pasar Properti di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Property Watch (IPW) menggelar Golden Property Awards (GPA) 2019 bertajuk 'Breakthrough to Excellence' di tengah tekanan yang terus dialami industri properti selama enam tahun terakhir. Penganugerahan GPA 2019 dilakukan di Hotel Raflles, Jakarta.
CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menerangkan pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama enam tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009-2012.
"Tahun 2018, para pelaku pasar dihadapkan pada kondisi psikologis yang mengganggu di tengah konstelasi politik yang membuat pasar cenderung untuk wait and see. Hal ini membuat pergerakan naik siklus pasar properti relatif menjadi tersendat," terang Ali dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2019).
Memasuki tahun 2019, sambungnya, isu politik relatif mereda. Pergerakan pasar properti mulai terjadi di segmen yang merupakan real demand. "Analisis Indonesia Property Watch menggambarkan penurunan tinggi penjualan justru terjadi di segmen atas di atas Rp1 miliar. Sedangkan segmen di bawah itu terus mengalami peningkatan."
Kondisi tersebut, kata Ali, memaksa pengembang dapat memainkan strategi yang mumpuni dengan pendekatan pasar yang baik untuk menghindari market mismatch.
"Harus menembus batas-batas pasar dengan inovasi dan kreativitas untuk dapat bertahan dan tidak terhempas dari persaingan pasar. Di sisi lain, zaman menuntut pengembang lebih melek teknologi dengan perkembangan era digital yang luar biasa pesat," papar Ali.
Lebih lanjut ia mengatakan, fundamental ekonomi tahun ini cukup membuat pasar properti berpotensi untuk kembali bangkit. Investment Grade yang diberikan S&P, Moody’s, dan Fitch pun kian membuat pasar Indonesia sangat prospektif. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur masih akan terus berlangsung.
"Ketangguhan para pelaku pasar melewati semua tantangan itulah yang diuji dalam sebuah proses penilaian yang independen, obyektif, dan terukur dalam Golden Property Awards 2019. Ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi bagi para pelaku bisnis properti," ujar Ali.
Penilaian GPA dengan menggunakan kriteria terukur berbasis riset dan survei dilakukan oleh Indonesia Property Watch berdasarkan kriteria IPW Standard Project Rating 1.2. Para tokoh dan ahli multi disiplin yang tergabung dalam Experts Panel berpendapat untuk memperkuat hasil penilaian yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW).
"Idealisme asesmen yang kami lakukan bukan yang sempurna, tapi yang terbaik yang dapat kami lakukan saat ini. Tetap menjaga obyektivitas maupun independensi kami sebagai lembaga riset dan konsultan.”
Dari hasil penilaian, Golden Property Awards 2019 menetapkan 65 penerima penghargaan yang dibagi dalam enam kategori yakni Tokoh, Proyek, Digital Marketing, Perusahaan, Perbankan, dan Penghargaan Khusus. Hanya 7 proyek yang akhirnya berhasil menyabet posisi Best of the Best.
CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menerangkan pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama enam tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009-2012.
"Tahun 2018, para pelaku pasar dihadapkan pada kondisi psikologis yang mengganggu di tengah konstelasi politik yang membuat pasar cenderung untuk wait and see. Hal ini membuat pergerakan naik siklus pasar properti relatif menjadi tersendat," terang Ali dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2019).
Memasuki tahun 2019, sambungnya, isu politik relatif mereda. Pergerakan pasar properti mulai terjadi di segmen yang merupakan real demand. "Analisis Indonesia Property Watch menggambarkan penurunan tinggi penjualan justru terjadi di segmen atas di atas Rp1 miliar. Sedangkan segmen di bawah itu terus mengalami peningkatan."
Kondisi tersebut, kata Ali, memaksa pengembang dapat memainkan strategi yang mumpuni dengan pendekatan pasar yang baik untuk menghindari market mismatch.
"Harus menembus batas-batas pasar dengan inovasi dan kreativitas untuk dapat bertahan dan tidak terhempas dari persaingan pasar. Di sisi lain, zaman menuntut pengembang lebih melek teknologi dengan perkembangan era digital yang luar biasa pesat," papar Ali.
Lebih lanjut ia mengatakan, fundamental ekonomi tahun ini cukup membuat pasar properti berpotensi untuk kembali bangkit. Investment Grade yang diberikan S&P, Moody’s, dan Fitch pun kian membuat pasar Indonesia sangat prospektif. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur masih akan terus berlangsung.
"Ketangguhan para pelaku pasar melewati semua tantangan itulah yang diuji dalam sebuah proses penilaian yang independen, obyektif, dan terukur dalam Golden Property Awards 2019. Ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi bagi para pelaku bisnis properti," ujar Ali.
Penilaian GPA dengan menggunakan kriteria terukur berbasis riset dan survei dilakukan oleh Indonesia Property Watch berdasarkan kriteria IPW Standard Project Rating 1.2. Para tokoh dan ahli multi disiplin yang tergabung dalam Experts Panel berpendapat untuk memperkuat hasil penilaian yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW).
"Idealisme asesmen yang kami lakukan bukan yang sempurna, tapi yang terbaik yang dapat kami lakukan saat ini. Tetap menjaga obyektivitas maupun independensi kami sebagai lembaga riset dan konsultan.”
Dari hasil penilaian, Golden Property Awards 2019 menetapkan 65 penerima penghargaan yang dibagi dalam enam kategori yakni Tokoh, Proyek, Digital Marketing, Perusahaan, Perbankan, dan Penghargaan Khusus. Hanya 7 proyek yang akhirnya berhasil menyabet posisi Best of the Best.
(ven)