Harga Minyak Naik Didukung Kesepakatan Dagang dan Pemangkasan OPEC
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah naik pada perdagangan Kamis (26/12/2019), didukung oleh terobosan perdagangan AS-China dan upaya OPEC untuk terus memangkas produksi, disaat perdagangan sedang sepi karena libur akhir tahun.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent International naik 16 sen atau 0,2% menjadi USD67,36 per barel pada pukul 01:55 GMT. Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate bertambah 20 sen alias 0,3% menjadi USD61,31 per barel.
"Harga minyak terus menunjukkan kekuatan di akhir tahun didukung oleh kombinasi kemajuan kesepakatan perdagangan AS-China, dan perjanjian OPEC+ untuk terus memangkas produksi," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar Asia di AxiTrader di Tokyo.
Ia menambahkan, harga minyak saat ini lebih kuat dibanding kuartal I 2019, dan tidak dibayangkan oleh siapa pun pada dua bulan lalu.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan upacara penandatanganan perjanjian Fase Pertama, untuk mengakhiri sengketa perdagangan mereka. Perang dagang kedua negara selama 17 bulan telah menghantam pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan akan minyak.
Permintaan minyak yang rendah ini disambut OPEC untuk terus mengurangi pasokan, bersama dengan sekutunya, terutama Rusia untuk mendukung pasar. OPEC+ pada November bahkan memperdalam pengurangan produksi sebesar 2,1 juta barel per hari pasokan dari pasar, atau sekitar 2% dari permintaan global.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent International naik 16 sen atau 0,2% menjadi USD67,36 per barel pada pukul 01:55 GMT. Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate bertambah 20 sen alias 0,3% menjadi USD61,31 per barel.
"Harga minyak terus menunjukkan kekuatan di akhir tahun didukung oleh kombinasi kemajuan kesepakatan perdagangan AS-China, dan perjanjian OPEC+ untuk terus memangkas produksi," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar Asia di AxiTrader di Tokyo.
Ia menambahkan, harga minyak saat ini lebih kuat dibanding kuartal I 2019, dan tidak dibayangkan oleh siapa pun pada dua bulan lalu.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan upacara penandatanganan perjanjian Fase Pertama, untuk mengakhiri sengketa perdagangan mereka. Perang dagang kedua negara selama 17 bulan telah menghantam pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan akan minyak.
Permintaan minyak yang rendah ini disambut OPEC untuk terus mengurangi pasokan, bersama dengan sekutunya, terutama Rusia untuk mendukung pasar. OPEC+ pada November bahkan memperdalam pengurangan produksi sebesar 2,1 juta barel per hari pasokan dari pasar, atau sekitar 2% dari permintaan global.
(ven)