Harga Minyak Merosot Usai China Tambah Cadangan di Pasar

Senin, 01 November 2021 - 10:42 WIB
loading...
Harga Minyak Merosot Usai China Tambah Cadangan di Pasar
Harga minyak mentah dunia merosot. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Mengawali bulan November, harga minyak mentah dunia merosot menyusul laporan data persediaan bahan bakar di China yang menunjukkan adanya peningkatan. Pasar komoditas strategis ini diproyeksikan bergerak turun menjelang pertemuan negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya (OPEC+) pada Kamis (4/11/2021) mendatang.

Adapun China merilis cadangan dua bahan bakarnya untuk meningkatkan persediaan di pasar dan mendukung stabilitas harga di beberapa wilayah, menurut data National Food and Strategic Reserves Administration, Minggu (31/10/2021).



Menilik pasar minyak, Senin (1/11/2021) pukul 10:08 WIB, harga minyak mentah Brent berjangka turun (-0,37%) di harga USD83,41 setelah sempat naik pada Jumat pekan lalu. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS merosot (-0,54%) di USD83,12 meskipun pada Jumat lalu menanjak 76 sen.

"Investor saat ini masih wait and see setelah keluarnya rilis cadangan bahan bakar dari China dan menjelang pertemuan OPEC+," kata Research Analyst Nissan Securites, Hiroyuki Kikukawa dalam catatan tertulis, dilansir Reuters, Senin (1/11/2021).

Saat ini, fokus pasar bakal tertuju pada pertemuan OPEC dan sekutunya pada 4 November mendatang yang diharapkan masih tetap pada rencana mereka untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulannya hingga awal 2022.



Secara historis, pada pekan lalu harga minyak sempat menyentuh level tertingginya yang didorong oleh keputusan OPEC+ untuk mempertahankan produksinya.

"Inilah alasan mengapa investor masih menyesuaikan posisi mereka karena ada kemungkinan OPEC+ bakal memutuskan untuk meningkatkan produksi yang lebih besar," ungkapnya.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan KTT G-20 mendesak negara-negara anggota penghasil energi untuk meningkatkan produksinya sebagai langkah untuk memastikan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)