Eks Komut Minta Direksi Baru Garuda Indonesia Tak Andalkan Penjualan Tiket
A
A
A
CENGKARENG - Eks Komisaris Utama (Komut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Sahala Lumban Gaol berpesan agar direksi baru perseroan yang baru saja terpilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mengubah haluan bisnis. Sahala meminta manajemen baru meningkatkan bisnis logistik sebagai sumber pendapatan, sehingga tidak hanya mengandalkan penjualan tiket untuk memperbaikan keuangan Garuda Indonesia ke depannya.
“jangan lagi mengutamakan penerimaan dari penumpang atau tiket. Jadi harus perlu dicari balance antara penerimaan tiket dengan penerimaan non tiket. Hopefully, harapan saya, penerimaan non tiket harus lebih besar," ujar Sahala Lumban Gaol di Cengkareng, Rabu (22/1/2020)
Sambung Sahala menjelaskan, hal tersebut akan memberikan efek positif pada tiket pesawat. Nantinya, harga tiket pesawat dapat menjadi lebih terjangkau karena dukungan penerimaan dari bisnis kargo. “Sehingga bisnis logistiknya diangkat dan bisnis transportasi penumpang tidak merupakan titik utama. Jadi membuat harga tiket berkembang. Harus dirubah dari fokus harga tiket jadi kargo. Nanti akan kita lihat,” tuturnya.
Bahkan Ia berharap, pendapatan dari tiket pesawat yang selama ini sebesar 80% dapat diubah menjadi 50% dari tiket pesawat dan 50% logistik atau kargo. Diharapkan juga olehnya para pimpinan Garuda dapat terus berinovasi dan berkreasi dalam menghadapi tantangan bisnis maskapai ke depannya. Sebab, posisi manajemen Garuda merupakan posisi strategis.
Sahala menambahkan, manajemen lama sangat berterimakasih kepada BUMN yang memberikan perhatian luar biasa kepada perseroan sehingga dapat bertransformasi dengan cepat. “Sebelum ini Direksi dan Komisaris yang lama mengucapkan terimakasih atas perhatian yang luar biasa pada Garuda sehingga dalam waktu yang sangat singkat bertransformasi dan pergantian struktur manajemen,” tutupnya.
“jangan lagi mengutamakan penerimaan dari penumpang atau tiket. Jadi harus perlu dicari balance antara penerimaan tiket dengan penerimaan non tiket. Hopefully, harapan saya, penerimaan non tiket harus lebih besar," ujar Sahala Lumban Gaol di Cengkareng, Rabu (22/1/2020)
Sambung Sahala menjelaskan, hal tersebut akan memberikan efek positif pada tiket pesawat. Nantinya, harga tiket pesawat dapat menjadi lebih terjangkau karena dukungan penerimaan dari bisnis kargo. “Sehingga bisnis logistiknya diangkat dan bisnis transportasi penumpang tidak merupakan titik utama. Jadi membuat harga tiket berkembang. Harus dirubah dari fokus harga tiket jadi kargo. Nanti akan kita lihat,” tuturnya.
Bahkan Ia berharap, pendapatan dari tiket pesawat yang selama ini sebesar 80% dapat diubah menjadi 50% dari tiket pesawat dan 50% logistik atau kargo. Diharapkan juga olehnya para pimpinan Garuda dapat terus berinovasi dan berkreasi dalam menghadapi tantangan bisnis maskapai ke depannya. Sebab, posisi manajemen Garuda merupakan posisi strategis.
Sahala menambahkan, manajemen lama sangat berterimakasih kepada BUMN yang memberikan perhatian luar biasa kepada perseroan sehingga dapat bertransformasi dengan cepat. “Sebelum ini Direksi dan Komisaris yang lama mengucapkan terimakasih atas perhatian yang luar biasa pada Garuda sehingga dalam waktu yang sangat singkat bertransformasi dan pergantian struktur manajemen,” tutupnya.
(akr)