Amazon Web Services Berminat Investasi di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menarik investasi ke dalam negeri. Salah satunya Kementerian Perindustrian yang mengundang perusahaan layanan komputasi awan asal Amerika Serikat untuk berinvestasi di Indonesia, sekaligus mendukung Making Indonesia 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan pertemuan dengan Vice President Global Public Policy Amazon Web Service, Michael Punke, untuk membuka kawasan infrastruktur (AWS region) di Jakarta pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.
"Kami menyambut baik rencana investasi Amazon Web Services, Inc. (AWS) di Indonesia. Kami harapkan ini akan memacu pengembangan sektor manufaktur, startup hingga industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air untuk bertransformasi ke arah industri 4.0," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
AWS Jakarta bakal menjadi AWS region ke-9 di kawasan Asia Pasifik, yang bergabung dengan region yang sudah ada di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong.
AWS Jakarta rencananya terdiri dari tiga Availability Zone (Zona Ketersediaan), yang masing-masing terdiri dari beberapa pusat data. Saat ini, AWS telah menghadirkan 69 Availability Zone di 22 region di seluruh dunia.
"Investasi ini sangat penting, karena akan mendukung posisi Indonesia sebagai digital hub yang strategis untuk pelanggan AWS," ungkap Agus Gumiwang.
Menurutnya, dengan nanti adanya AWS region di Indonesia, para pelaku startup hingga perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi-teknologi canggih dari AWS termasuk teknologi analitik, artificial intelligent, Internet of Things (IoT), machine learning, layanan mobile, dan infrastruktur teknologi informasi serverless yang tujuannya menghasilkan inovasi.
"AWS region di Indonesia tentunya akan mendukung ekosistem startup agar bisa tumbuh pesat, serta membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi. Selain itu, dapat mendorong ekonomi nasional dan juga memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk menurunkan biaya dan meningkatkan fleksibilitas," paparnya.
Agus Gumiwang menambahkan, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga berencana melaksanakan program peningkatan keterampilan cloud computing yang dirancang untuk membantu transformasi digital di Indonesia. Upaya ini termasuk dengan menetapkan target untuk melatih ratusan ribu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam berbagai keahlian layanan cloud pada tahun 2025.
"Mereka akan bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan instansi pelatihan terkait, termasuk lembaga pendidikan," ujarnya. Menperin optimistis, bahwa SDM industri di Indonesia yang siap dengan keterampilan mengenai cloud computing di masa depan adalah salah satu pilar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Michael Punke menyebutkan, AWS siap bekerjasama mendukung kebutuhan penyimpanan data bagi industri di Indonesia, termasuk untuk penyedia jasa finansial. "Kami juga memiliki target bahwa AWS region akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan pada 2030," ungkapnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan pertemuan dengan Vice President Global Public Policy Amazon Web Service, Michael Punke, untuk membuka kawasan infrastruktur (AWS region) di Jakarta pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.
"Kami menyambut baik rencana investasi Amazon Web Services, Inc. (AWS) di Indonesia. Kami harapkan ini akan memacu pengembangan sektor manufaktur, startup hingga industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air untuk bertransformasi ke arah industri 4.0," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
AWS Jakarta bakal menjadi AWS region ke-9 di kawasan Asia Pasifik, yang bergabung dengan region yang sudah ada di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong.
AWS Jakarta rencananya terdiri dari tiga Availability Zone (Zona Ketersediaan), yang masing-masing terdiri dari beberapa pusat data. Saat ini, AWS telah menghadirkan 69 Availability Zone di 22 region di seluruh dunia.
"Investasi ini sangat penting, karena akan mendukung posisi Indonesia sebagai digital hub yang strategis untuk pelanggan AWS," ungkap Agus Gumiwang.
Menurutnya, dengan nanti adanya AWS region di Indonesia, para pelaku startup hingga perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi-teknologi canggih dari AWS termasuk teknologi analitik, artificial intelligent, Internet of Things (IoT), machine learning, layanan mobile, dan infrastruktur teknologi informasi serverless yang tujuannya menghasilkan inovasi.
"AWS region di Indonesia tentunya akan mendukung ekosistem startup agar bisa tumbuh pesat, serta membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi. Selain itu, dapat mendorong ekonomi nasional dan juga memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk menurunkan biaya dan meningkatkan fleksibilitas," paparnya.
Agus Gumiwang menambahkan, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga berencana melaksanakan program peningkatan keterampilan cloud computing yang dirancang untuk membantu transformasi digital di Indonesia. Upaya ini termasuk dengan menetapkan target untuk melatih ratusan ribu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam berbagai keahlian layanan cloud pada tahun 2025.
"Mereka akan bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan instansi pelatihan terkait, termasuk lembaga pendidikan," ujarnya. Menperin optimistis, bahwa SDM industri di Indonesia yang siap dengan keterampilan mengenai cloud computing di masa depan adalah salah satu pilar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Michael Punke menyebutkan, AWS siap bekerjasama mendukung kebutuhan penyimpanan data bagi industri di Indonesia, termasuk untuk penyedia jasa finansial. "Kami juga memiliki target bahwa AWS region akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan pada 2030," ungkapnya.
(ven)