Stimulus Fiskal Jadi Pendorong Sektor Properti 2020
A
A
A
JAKARTA - Pasar properti tahun 2020 akan berjalan lebih baik dibanding tahun 2019. Sektor ini diproyeksikan kembali bangkit setelah tertekan selama beberapa tahun terakhir.
Indonesia Property Watch (IPW) menilai sejumlah indikator seperti pembangunan infrastruktur serta faktor stimulus fiskal dan moneter menjadi pendorong pertumbuhan industri properti.
Seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,1%, stabilitas laju inflasi di kisaran 3%, serta suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 5%.
Pertumbuhan industri properti juga ditunjukkan dengan pengembang properti yang mulai agresif pada beberapa daerah terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Mereka mulai berani menawarkan klaster hunian terbaru bahkan ekspansi ke lokasi lain. Satu diantaranya adalah PT Alamindo Trulynuasa (ALSA) yang membesut dua kawasan perumahan di Bekasi Jawa Barat, yaitu Darmawangsa Residence seluas 100 hektar dan Panjibuwono Residence seluas 200 hektar.
Direktur ALSA, Bryan Soedarsono, mengungkapkan keberaniannya untuk lebih ekspansif tahun ini tidak terlepas dari capaian pada 2019, dimana nilai penjualan dari dua proyeknya tersebut meningkat 10% dibanding 2018.
"Tahun 2020 ini, kami menargetkan kenaikan penjualan unit-unit hunian maupun komersial pada proyek Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence sebesar 10%," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2020).
Untuk mengejar target tersebut, ALSA berencana meluncurkan klaster terbaru pada area seluas 6 hektar di kawasan Darmawangsa Residence, yakni Klaster Sriwijaya.
Klaster Sriwijaya didesain bernuansa resor dengan pemandangan danau dan memiliki rasio taman terbanyak dibanding klaster lain di kawasan Darmawangsa Residence.
Karena konsep bangunannya adalah rumah tumbuh, dengan sisa lahan kosong yang cukup luas di bagian belakang rumah, maka di kemudian hari unit-unit rumah pada Klaster Sriwijaya dapat diperbesar sesuai kebutuhan penghuni. Keunggulan ini belum tentu ditemukan pada produk yang sama di tempat lain.
Sedangkan pada kawasan Panjibuwono Residence, lanjut dia, dalam waktu dekat perseroan juga berencana untuk membuka area baru mengelilingi danau. Area baru ini nantinya akan dikembangkan tiga klaster hunian, area komersil, beserta rumah boulevard dengan pemandangan danau.
Selain itu, imbuh Bryan, perumahan Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence telah dilengkapi infrastruktur jaringan telekomunikasi fiber optic guna mengakomodasi keperluan internet dan entertainment TV dengan konektivitas yang cepat.
Indonesia Property Watch (IPW) menilai sejumlah indikator seperti pembangunan infrastruktur serta faktor stimulus fiskal dan moneter menjadi pendorong pertumbuhan industri properti.
Seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,1%, stabilitas laju inflasi di kisaran 3%, serta suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 5%.
Pertumbuhan industri properti juga ditunjukkan dengan pengembang properti yang mulai agresif pada beberapa daerah terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Mereka mulai berani menawarkan klaster hunian terbaru bahkan ekspansi ke lokasi lain. Satu diantaranya adalah PT Alamindo Trulynuasa (ALSA) yang membesut dua kawasan perumahan di Bekasi Jawa Barat, yaitu Darmawangsa Residence seluas 100 hektar dan Panjibuwono Residence seluas 200 hektar.
Direktur ALSA, Bryan Soedarsono, mengungkapkan keberaniannya untuk lebih ekspansif tahun ini tidak terlepas dari capaian pada 2019, dimana nilai penjualan dari dua proyeknya tersebut meningkat 10% dibanding 2018.
"Tahun 2020 ini, kami menargetkan kenaikan penjualan unit-unit hunian maupun komersial pada proyek Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence sebesar 10%," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2020).
Untuk mengejar target tersebut, ALSA berencana meluncurkan klaster terbaru pada area seluas 6 hektar di kawasan Darmawangsa Residence, yakni Klaster Sriwijaya.
Klaster Sriwijaya didesain bernuansa resor dengan pemandangan danau dan memiliki rasio taman terbanyak dibanding klaster lain di kawasan Darmawangsa Residence.
Karena konsep bangunannya adalah rumah tumbuh, dengan sisa lahan kosong yang cukup luas di bagian belakang rumah, maka di kemudian hari unit-unit rumah pada Klaster Sriwijaya dapat diperbesar sesuai kebutuhan penghuni. Keunggulan ini belum tentu ditemukan pada produk yang sama di tempat lain.
Sedangkan pada kawasan Panjibuwono Residence, lanjut dia, dalam waktu dekat perseroan juga berencana untuk membuka area baru mengelilingi danau. Area baru ini nantinya akan dikembangkan tiga klaster hunian, area komersil, beserta rumah boulevard dengan pemandangan danau.
Selain itu, imbuh Bryan, perumahan Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence telah dilengkapi infrastruktur jaringan telekomunikasi fiber optic guna mengakomodasi keperluan internet dan entertainment TV dengan konektivitas yang cepat.
(ven)