LPS: Penurunan Suku Bunga Acuan BI Masih Terbuka

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Reverse Repo Rate) masih terbuka di tahun ini. Namun, ruang penurunan tersebut harus dimanfaatkan secara selektif dengan mempertimbangkan antara keseimbangan tekanan inflasi dan kinerja ekonomi.

Sekretaris LPS, Muhammad Yusron, mengatakan strategi operasi moneter dan makroprudensial akan dipertahankan akomodatif dalam rangka memberi stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Adapun suku bunga pasar uang antar bank akan bergerak dalam kisaran yang sempit sejalan dengan kondisi likuiditas perbankan yang stabil dan langkah stabilisasi BI melalui operasi lelang yang ditujukan untuk menjaga ketersediaan likuiditas," katanya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Sementara itu, volume operasi pasar terbuka atau OPT diproyeksikan akan melanjutkan tren kenaikan sejalan dengan belum eskpansifnya perbankan dalam menyalurkan kredit di kuartal I 2020, dan langkah strategi operasi moneter akomodatif yang ditempuh BI dalam menjaga ketersediaan likuiditas.

"Melalui strategi OPT, Bank Indonesia akan mengupayakan dan memastikan tersedianya likuiditas tersedia sehingga memberikan keleluasaan bagi bank jika akan melakukan ekspansi kredit diawal tahun," beber Yusron.

Dia mengatakan, kinerja pasar obligasi akan menjadi faktor pertimbangan lain bagi perbankan untuk mengalokasikan penempatan bagi excess likuiditas.