Jokowi Sebut Nilai Investasi Indonesia Sudah Rp1.600 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan minat investasi ke Indonesia sudah semakin membaik. Hal ini terlihat dari nilai investasi yang menembus Rp1.600 triliun.
"Yang minat atau sudah masuk menyatakan minat (investasi) Rp1.600 triliun. Gede banget angka ini. Hampir mendekati APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," ujar Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Kamis (20/1/2020). Sebagai gambaran, APBN tahun 2020 mencapai Rp2.540,4 triliun.
Dia pun meminta seluruh kepala daerah dan kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) membantu menyelesaikan persoalan investasi di lapangan. Jokowi menekankan bahwa investasi terutama swasta berperan penting bagi perekonomian. (Baca Juga: Jokowi Minta Minta Peringkat Kemudahan Berusaha di Bawah 40 )
Sebagai catatan, terang presiden, peran APBN terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 16% atau sekitar 23% jika ditambah dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Artinya apa, 77% itu yang menggerakkan adalah dunia usaha, swasta. Kita harus mengerti ini semuanya betapa berperan penting dunia usaha swasta dalam membuka lapangan kerja dan pengaruhnya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto)," jelasnya.
"Yang minat atau sudah masuk menyatakan minat (investasi) Rp1.600 triliun. Gede banget angka ini. Hampir mendekati APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," ujar Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Kamis (20/1/2020). Sebagai gambaran, APBN tahun 2020 mencapai Rp2.540,4 triliun.
Dia pun meminta seluruh kepala daerah dan kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) membantu menyelesaikan persoalan investasi di lapangan. Jokowi menekankan bahwa investasi terutama swasta berperan penting bagi perekonomian. (Baca Juga: Jokowi Minta Minta Peringkat Kemudahan Berusaha di Bawah 40 )
Sebagai catatan, terang presiden, peran APBN terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 16% atau sekitar 23% jika ditambah dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Artinya apa, 77% itu yang menggerakkan adalah dunia usaha, swasta. Kita harus mengerti ini semuanya betapa berperan penting dunia usaha swasta dalam membuka lapangan kerja dan pengaruhnya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto)," jelasnya.
(ind)