Obral Insentif Hadapi Virus Corona, Pemerintah Anggarkan Rp10 Triliun

Selasa, 25 Februari 2020 - 21:44 WIB
Obral Insentif  Hadapi Virus Corona, Pemerintah Anggarkan Rp10 Triliun
Obral Insentif Hadapi Virus Corona, Pemerintah Anggarkan Rp10 Triliun
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengambil langkah mengobral insentif untuk menghadapi dampak penyebaran wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Mulai dari mempercepat realisasi kartu pra kerja, penambahan nilai untuk kartu sembako, insentif sektor pariwisata, hingga sektor perumahan.

“(Anggaran) mendekati Rp.10 triliun,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Selasa (25/10/2020).

Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah ini untuk melakukan penguatan ekonomi Indonesia dalam rangka menghadapi risiko virus corona maupun pelemahan ekonomi dunia. “Instrumen fiskal yang digunakan bersama-sama dengan instrumen moneter yang sudah Pak Gubernur BI sampaikan minggu lalu dengan penurunan suku bunga dan langkah-langkah relaksasi liquiditas,” ungkapnya.

Dia mengatakan langkah ini diambil untuk menggenjot konsumsi, invstasi dan menguatkan sektor wisata. “Kita akan melakukan supaya dalam rangka instrumen fiskal ini pertama adalah untuk mendukung konsumsi, investasi dan mendorong sektor pariwisata. Itu yang sangat terkena tadi yang disampaikan bapak presiden,” papar Menkeu.

Lebih lanjut dipaparkan Menko Airlangga, Pemerintah telah menyiapkan insentif untuk wisatawan mancanegara dengan memberikan alokasi tambahan sebesar Rp298,5 miliar terdiri dari alokasi untuk airlines dan agen diberikan diskon khusus ataupun semacam insentif totalnya Rp98,5 miliar.

Lebih lanjut, Menko Perekonomian menyampaikan juga ada anggaran promosi sebanyak Rp103 miliar, dan juga untuk kegiatan tourism sebesar Rp25 miliar, familiar reason dan influencer. “Nah khusus untuk wisatawan domestik juga diberikan dukungan, yaitu pemerintah memberikan diskon 30% untuk di 10 tujuan wisata. Nah 30% itu untuk kuota 25 seats di setiap penerbangan,” ujar Menko Perekonomian.

Insentif lain ada pengurangan tarif PJP2U itu sebesar 20% selama 3 bulan pada 10 destinasi yang diberikan oleh Angkasa Pura dan nilainya sekitar Rp265,6 miliar. Ia menambahkan bahwa Pertamina juga memberikan insentif berupa diskon avtur di bandara pada 9 destinasi wisata dengan total diskon ini nilainya senilai Rp265,5 miliar dan ini juga berlaku selama 3 bulan.

Selanjutnya juga ada realokasi daripada anggaran khusus untuk daerah-daerah wisata, 10 destinasi wisata, realokasi DAK sebanyak Rp147,7 miliar yang saat ini sudah ada rencana penggunaan di Rp50,79 miliar sehingga ada Rp96,8 milyar yang bisa dialokasikan dan sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata,” ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6880 seconds (0.1#10.140)