Cara Menghitung Biaya Membangun Dinding Rumah

Rabu, 04 Maret 2020 - 11:15 WIB
Cara Menghitung Biaya Membangun Dinding Rumah
Cara Menghitung Biaya Membangun Dinding Rumah
A A A
Agus Kriswandi Basyari
Pitaloka Land

TULISAN kali ini merupakan kelanjutan tulisan pekan lalu tentang pekerjaan pengecoran pembesian , yaitu pengecoran cakar ayam atau kaki gajah, pengecoran slup, dan pengecoran kolom praktis. Pekerjaan tersebut memerlukan waktu untuk pengeringan selama 3 sampai 7 hari. Setelah dianggap cukup kering, pekerjaan selanjutnya adalah membangun dinding rumah.

Pekerjaan membangun dinding rumah memerlukan material inti, yaitu bata merah atau hebel atau batako, juga memerlukan semen, pasir dan air sebagai bahan pencampur adukan. Pada proses ini, perlu dihitung kebutuhan material tersebut di atas dengan cara menghitung volume bangunan yang akan dikerjakan.

Karena kebanyakan rumah yang dibangun masih memilih bata merah sebagai bahan utama. Untuk itu, pada tulisan kali ini kita akan menghitung dinding dengan menggunakan material bata merah. Sebagai gambaran bata merah memiliki gambaran yang berbeda-beda, untuk kali ini bata merah yang dipakai berukuran panjang 24 cm dengan lebar 10 cm dan tebal 6cm. Untuk membangun dinding 1 m2, diperlukan bata merah sebanyak 80 buah. Akan tetapi jumlah ini bisa berbeda tergantung dari tipis tebalnya adukan yang digunakan oleh tukang.

Untuk menghitung kebutuhan bata merah yang diperlukan dalam membangun rumah, berarti kita harus menghitung volume dinding yang akan dikerjakan. Menghitung volume dinding biasanya menggunakan rumus, tinggi dikali lebar dinding. Sebagai contoh kalau seandainya tinggi bangunan 4 m dan lebarnya 10 m, maka kebutuhan bata merah adalah 40 m dikali 80 buah bata merah, maka kebutuhan bata merahnya sebanyak 3.200 buah. Sebagai gambaran harga bata merah untuk wilayah Cibinong, Bogor, Jawa Barat Rp600/buah, sehingga kebutuhan dana untu 3.200 bata adalah Rp1.920.000.

Dengan uraian di atas bagi yang ingin membangun rumah sudah bisa menghitung kebutuhan bata merah yang diperlukan. Langkah selanjutnya menghitung kebutuhan material semen dan pasir. Rumus adukan yang akan dipakai adalah 1:4. Artinya, 1 sak semen dicampur dengan 4 sak pasir. Kalau rata-rata 1 sak semen berisi 50 kg, maka diperlukan pasir sebanyak 200 kg. Harga 1 sak semen rata-rata yaitu Rp52.000/sak. Sedangkan pasir dibeli dengan ukuran kubik, dengan berat rata-rata satu kubik adalah 1.500 kg. Maka, 200 kg pasir sama dengan 0,13 kubik. Harga pasir mencapai Rp215.000 /kubik. Maka untuk adonan di atas diperlukan dana sebesar Rp28.000 untuk kebutuhan pasir. (Baca: Ini Cara Menghitung Biaya Pembuatan Pondasi Rumah)

Dengan rumus campuran 1:4, bata merah yang bisa dipasang berjumlah 250 buah. Sehingga, untuk menghitung dengan contoh 3.200 bata, maka dapat dihitung kebutuhan campuran adukan 3.200 bata dibagi 250 bata sama dengan 12,8. Artinya, diperlukan 12,8 sak semen dan 1,7 kubik pasir.

Setelah mengetahui volume, kebutuhan material dan harga material, maka kita bisa menghitung biaya yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan dinding. Pekerjaan pasangan dinding dilakukan oleh tukang yang memiliki keahlian dalam bidang pasangan. Bata merah dipasang secara horisontal dan direkat dengan campuran adukan dengan ketebalan antara 2-3 cm. Proses pekerjaan ini untuk ukuran proyek pembangunan rumah dalam satu hari bisa didapat 12 m-13 m2 oleh satu orang tukang.

Dengan hitungan tersebut dapat diestimasi lamanya pekerjaan dinding disesuaikan dengan volume dinding dan banyaknya tukang yang dipakai. Dengan demikian dapat juga dihitung berapa upah yang diperlukan untuk pekerjaan pembangunan dinding.

Hal lain yang perlu diperhitungkan untuk estimasi kebutuhan bata merah dengan menghitung kusen pintu dan jendela serta loster yang terpasang di bangunan rumah. Keberadaannya dapat mengurangi jumlah bata merah yang perlukan. Demikian tulisan minggu ini, mudah – mudahan bermanfaat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8302 seconds (0.1#10.140)