Indonesia berpotensi krisis beras
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, sebenarnya Indonesia memiliki potensi sebagai negara yang kaya bahan pangan. Namun, Indonesia justru berpotensi kekurangan bahan makanan utama, beras, yang kini sudah sering diimpor.
Demikian diungkapkan Menteri Pertanian Suswono di acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, Sabtu (30/6/2012).
Dia menambahkan, karena banyaknya ketersedian pangan di Indonesia, maka masyarakat tidak boleh bergantung dari impor negara lain. "Jangan alasan kekurangan bahan pangan. Kalau beras mungkin, karena ada el nino, sehingga produksi tak menentu," tegas dia.
Dia melanjutkan, semua itu dapat dicapai asal masyarakat mau berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber pangan. "Kita harus gali sumber pangan yang potensial," tambah dia.
Selain itu, Suswono juga menyoroti peran pemerintah daerah yang dinilai kurang memberikan dukungan pada industri pertanian. "Banyak pemerintah daerah yang tidak peduli terhadap lahan pertanian yang dibiarkan terlantar, ataupun tidak ditanami," jelas dia.
Padahal, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan guna meningkatkan produksi dan produktifitas pangan. Kemudahan tersebut, antara lain subsidi pupuk, skim kredit, jaminan akan Harga Pokok Pembelian (HPP), dan pemberian ganti rugi jika terjadi gangguan saat panen. "Dan juga dukungan dari lembaga keuangan perbankan," tukas dia.
Demikian diungkapkan Menteri Pertanian Suswono di acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, Sabtu (30/6/2012).
Dia menambahkan, karena banyaknya ketersedian pangan di Indonesia, maka masyarakat tidak boleh bergantung dari impor negara lain. "Jangan alasan kekurangan bahan pangan. Kalau beras mungkin, karena ada el nino, sehingga produksi tak menentu," tegas dia.
Dia melanjutkan, semua itu dapat dicapai asal masyarakat mau berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber pangan. "Kita harus gali sumber pangan yang potensial," tambah dia.
Selain itu, Suswono juga menyoroti peran pemerintah daerah yang dinilai kurang memberikan dukungan pada industri pertanian. "Banyak pemerintah daerah yang tidak peduli terhadap lahan pertanian yang dibiarkan terlantar, ataupun tidak ditanami," jelas dia.
Padahal, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan guna meningkatkan produksi dan produktifitas pangan. Kemudahan tersebut, antara lain subsidi pupuk, skim kredit, jaminan akan Harga Pokok Pembelian (HPP), dan pemberian ganti rugi jika terjadi gangguan saat panen. "Dan juga dukungan dari lembaga keuangan perbankan," tukas dia.
(and)