Belum ada Perpres, Bulog ragu urusi kedelai
A
A
A
Sindonews.com - Tak kunjung datangnya Perpres yang memberikan wewenang untuk mengatur stok kedelai membuat Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) ragu untuk ikut masuk dalam kegiatan perdagangan kedelai.
"Bulog ini kan berdasarkan PP hanya berdagang beras. Kita tidak ada payung hukumnya untuk kedelai," ungkap Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Ali Muso di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (3/1/2013).
Bulog sendiri merasa sebenarnya telah siap bila ditugaskan untuk menjaga stok kedelai di dalam negeri. Sutarto menuturkan, pihaknya telah menjajaki pembelian kedelai dari sejumlah negara produsen kedelai, seperti Brasil dan Amerika Serikat.
"Kami sendiri sudah berusaha berhubungan dengan negara-negara pengekspor kedelai seperti Amerika, Brasil," ucapnya.
Pihaknya juga mengaku tidak tahu menahu mengenai kuota impor kedelai tahun ini. "Belum ada keputusan pemerintah, ini yang sekarang sedang digodok. Tidak bisa kita dilepas bebas," ujar dia.
Sutarto berharap Perpres bisa segera keluar agar Bulog bisa menjaga stabilitas harga kedelai, baik di tingkat petani maupun di tingkat pengrajin tahu tempe. "Itulah yang justru pemerintah mengharapkan harga tetap baik untuk level petani maupun pengrajin," simpulnya.
"Bulog ini kan berdasarkan PP hanya berdagang beras. Kita tidak ada payung hukumnya untuk kedelai," ungkap Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Ali Muso di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (3/1/2013).
Bulog sendiri merasa sebenarnya telah siap bila ditugaskan untuk menjaga stok kedelai di dalam negeri. Sutarto menuturkan, pihaknya telah menjajaki pembelian kedelai dari sejumlah negara produsen kedelai, seperti Brasil dan Amerika Serikat.
"Kami sendiri sudah berusaha berhubungan dengan negara-negara pengekspor kedelai seperti Amerika, Brasil," ucapnya.
Pihaknya juga mengaku tidak tahu menahu mengenai kuota impor kedelai tahun ini. "Belum ada keputusan pemerintah, ini yang sekarang sedang digodok. Tidak bisa kita dilepas bebas," ujar dia.
Sutarto berharap Perpres bisa segera keluar agar Bulog bisa menjaga stabilitas harga kedelai, baik di tingkat petani maupun di tingkat pengrajin tahu tempe. "Itulah yang justru pemerintah mengharapkan harga tetap baik untuk level petani maupun pengrajin," simpulnya.
(gpr)