Impor bawang putih macet, ini alasan Kementan

Selasa, 05 Maret 2013 - 11:57 WIB
Impor bawang putih macet,...
Impor bawang putih macet, ini alasan Kementan
A A A
Sindonews.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan beberapa penyebab terhambatnya impor bawang putih dan mengakibatkan harganya melambung serta meningkatkan angka inflasi pada Februari 2013.

Pertama, Kementan mengakui kebijakannya membatasi impor bawang putih agak berlebihan. Dalam Peraturan Menteri Pertanian No 60/2012, impor 13 produk hortikultura dibatasi, salah satunya bawang putih.

"Kan bawang putih itu, kemarin memang ada kehati-hatian dalam membuka keran impor," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan usai Rapat Koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Kedua, Rusman menyebut terlalu banyak perusahaan yang mendapat surat Importir Terdaftar (IT) sebagai penyebab berikutnya. "Pemainnya juga terlalu banyak sehingga kita sangat memperhitungkan supaya importir itu kalau mengimpor skala ekonominya menguntungkan buat importir juga," ujarnya.

Dia menungkapkan, para importir bawang putih hanya akan mendapatkan keuntungan yang sangat kecil atau bahkan merugi jika kuota yang didapatnya sangat sedikit.

Karena itu, Rusman ingin semua perusahaan yang mendapat IT hortikultura diverifikasi ulang, sehingga jumlahnya bisa dikurangi. Bila jumlahnya sudah tidak terlalu banyak, maka kuota impor bawang putih bisa dibagi. Sehingga, para importir bawang putih akan mendapatkan keuntungan yang cukup.

Saat ini, tercatat sebanyak 130 perusahaan yang memiliki IT hortikultura. Sebelumnya, hanya ada 70 perusahaan pada 2012. "Tapi kan dari 70-an ke 130-an untuk importir (hortikultura), kalau kuota itu dibagi-bagi juga secara ekonomi enggak menguntungkan kalau dia impor cuma sedikit," pungkas Rusman.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kenaikan harga bawang putih memberikan kontribusi paling besar terhadap tekanan inflasi Februari 2013. Kenaikan harga bawang putih dari Rp25 ribu per kg pada Januari 2013 menjadi Rp36 ribu per kg pada Februari 2013 menyumbang 16 persen inflasi Februari 2013.

Berdasarkan kenyataan tersebut, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi mendesak agar Kementan segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga dan pasokan hortikultura. "Fakta tersebut kita sampaikan pada Kementan dan silahkan mereka mengambil sikap," tandasnya.

Melihat situasi ini, Wamendag mendesak agar Kementan segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga dan pasokan hortikultura. "Fakta tersebut kita sampaikan pada Kementan dan silakan mereka mengambil sikap," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8392 seconds (0.1#10.140)