Pengusaha restoran 'putar otak'
A
A
A
Sindonews.com - Melejitnya harga bawang putih membuat para pengusaha restoran harus "putar otak". Salah satu untuk menyiasatinya adalah menghilangkan menu yang banyak menggunakan bawang putih.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), M Sholeh mengatakan, per Maret ini pihaknya sudah menaikan semua komponen. Namun, kenaikan itu tidak karena melejitnya harga bawang putih tetapi karena pengaruh Tarif Dasar Listrik (TDL), Upah Minimum Kota (UMK), dan gas untuk industri.
"Kenaikan itu seperti harga makanan di restoran yang ada di dalam hotel hingga harga sewa kamar kenaikannya mulai dari 5-10 persen," kata Sholeh kepada wartawan di Surabaya, Rabu (13/3/2013).
Sementara, terkait melejitnya harga bawang putih ini, pihak hotel menghilangkan menu-menu yang banyak menggunakan bawang putih. Salah satunya, masakan China. Beberapa hotel banyak yang menyajikan menu-menu dari Indonesia dan Eropa. Dua menu dari negara tersebut memang tidak begitu banyak menggunakan bawang putih.
"Memang sulit menghindari bawang putih dalam setiap menu. Karena bawang putih ini adalah bahan. Tapi karena harganya yang melejit, kita hindari bawang putih ini," ujar dia.
Seperti diketahui, sejak beberapa hari terakhir ini bawang putih terus merangkak naik. Kondisi ini terjadi tidak di Surabaya saja melainkan di beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), M Sholeh mengatakan, per Maret ini pihaknya sudah menaikan semua komponen. Namun, kenaikan itu tidak karena melejitnya harga bawang putih tetapi karena pengaruh Tarif Dasar Listrik (TDL), Upah Minimum Kota (UMK), dan gas untuk industri.
"Kenaikan itu seperti harga makanan di restoran yang ada di dalam hotel hingga harga sewa kamar kenaikannya mulai dari 5-10 persen," kata Sholeh kepada wartawan di Surabaya, Rabu (13/3/2013).
Sementara, terkait melejitnya harga bawang putih ini, pihak hotel menghilangkan menu-menu yang banyak menggunakan bawang putih. Salah satunya, masakan China. Beberapa hotel banyak yang menyajikan menu-menu dari Indonesia dan Eropa. Dua menu dari negara tersebut memang tidak begitu banyak menggunakan bawang putih.
"Memang sulit menghindari bawang putih dalam setiap menu. Karena bawang putih ini adalah bahan. Tapi karena harganya yang melejit, kita hindari bawang putih ini," ujar dia.
Seperti diketahui, sejak beberapa hari terakhir ini bawang putih terus merangkak naik. Kondisi ini terjadi tidak di Surabaya saja melainkan di beberapa daerah lainnya di Indonesia.
(izz)