Penyesuaian subsidi BBM rasional untuk dilakukan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Fraksi Demokrat yang juga Anggota Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya menilai, penyesuaian subsidi BBM di tengah tekanan fiskal saat ini yang mengerikan merupakan langkah yang rasional. Sebab, bila subsidi BBM terus dibiarkan maka ekonomi negeri bisa jebol.
Menurutnya, penyesuaian subsidi BBM memang mutlak dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat. Sebetulnya, subsidi BBM yang berlaku selama ini justru hanya dinikmati mayoritas kalangan menengah ke atas.
“Berdasarkan hitungan rasional, keekonomian Premium saat ini sekitar Rp9.000. Premium dijual saat ini Rp4.500, artinya ketika setiap liter dikucurkan ke kendaraaan, saat itu pula pemilik kendaraan menerima subsisdi Rp5.000 perliternya” ujar Riefky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4/2013).
Dia menambahkan, bila terus dilakukan subsidi maka hal ini tidak memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang belum mampu. Sudah tepat bila Pemerintah segera mengurangi subsidi kendaraan roda empat pelat hitam dengan catatan tidak mengurangi subsidi untuk kendaraan roda dua (motor) dan kendaraan umum pelat kuning.
Riefky melanjutkan, kenaikan BBM juga bisa mengurangi penyelewengan dan penyelundupan BBM akibat disparitas harga yang sangat tinggi. “Penghematan anggaranSubsidi akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi publik serta program social safety net untuk kelompok masyarakat kurang mampu yang mungkin turut terdampak atas kenaikan BBM atau program pengurangan subsidi ini," tegasnya.
Menurutnya, penyesuaian subsidi BBM memang mutlak dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat. Sebetulnya, subsidi BBM yang berlaku selama ini justru hanya dinikmati mayoritas kalangan menengah ke atas.
“Berdasarkan hitungan rasional, keekonomian Premium saat ini sekitar Rp9.000. Premium dijual saat ini Rp4.500, artinya ketika setiap liter dikucurkan ke kendaraaan, saat itu pula pemilik kendaraan menerima subsisdi Rp5.000 perliternya” ujar Riefky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4/2013).
Dia menambahkan, bila terus dilakukan subsidi maka hal ini tidak memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang belum mampu. Sudah tepat bila Pemerintah segera mengurangi subsidi kendaraan roda empat pelat hitam dengan catatan tidak mengurangi subsidi untuk kendaraan roda dua (motor) dan kendaraan umum pelat kuning.
Riefky melanjutkan, kenaikan BBM juga bisa mengurangi penyelewengan dan penyelundupan BBM akibat disparitas harga yang sangat tinggi. “Penghematan anggaranSubsidi akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi publik serta program social safety net untuk kelompok masyarakat kurang mampu yang mungkin turut terdampak atas kenaikan BBM atau program pengurangan subsidi ini," tegasnya.
(gpr)