Bandung dorong eksportir baru
A
A
A
Sindonews.com - Komoditas berorientasi ekspor ke Amerika dan Eropa dari Kota Bandung dinilai masih sangat terbatas. Padahal, di kawasan ini paling tidak terdapat 30 sentra industri yang patut dikembangkan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), Perindustrian, dan Perdagangan, Ema Sumarna mengatakan, di Bandung paling tidak ada 30 sentra industri yang berpotensi ekspor.
Sayang, dari 30 sentra tersebut, hanya tujuh sentra yang selama ini dikenal luas masyarakat. Seperti Sentra Kaos Suci, Sentra Rajut Binongjati, dan lainnya.
"Paling tidak ada 20 sentra industri lainnya yang berpotensi dikembangkan. Seperti sentra industri boneka, penganan, pakaian anak, sentra sablon, sentra telur asin, dan lainnya," jelas Ema di Bandung, Kamis (13/6/2013).
Selama ini, kata dia, produk mereka masih dipasarkan di lingkup lokal, dan beberapa telah menyasar pangsa pasar domestik. Salah satu upaya mememperkenalkan sentra industri Kota Bandung ke pangsa pasar domestik dan dunia, pekan ini Pemkot Bandung akan mengadakan Bandung Expo pada 14-16 Juni, di Graha Manggala Siliwangi.
Dalam ajang tersebut akan melibatkan 70 stand itu. Terdiri atas produk Bandung dari 30 sentra industri. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan sejumlah industri yang telah menggarap pangsa ekspor. Seperti TPT, ikan hias, alas kaki, teknis, furniture, gitar, permen coklat, dan sebagainya.
"Pameran tersebut diharapkan memperkenalkan produk Bandung ke buyer domestik dan internasional," ujar dia.
Menurutnya, industri di Bandung mesti berorientasi ekspor untuk mengembangkan usaha. Terlebih, menghadapai ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015, di mana persaingan produk antar negara semakin ketat.
Lebih jauh Ema menjelaskan, pada 2012 kinerja ekspor produk nonmigas asal Kota Bandung mencapai Rp6,69 triliun. Angka tersbeut, tumbuh 2,33 persen daripada periode 2011. Di mana, pada periode tersebut nilai ekspor produk Kota Bandung mencapai Rp6,53 triliun.
Sementara Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), lanjut dia, masih mendominasi ekspor produk dari Bandung.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), Perindustrian, dan Perdagangan, Ema Sumarna mengatakan, di Bandung paling tidak ada 30 sentra industri yang berpotensi ekspor.
Sayang, dari 30 sentra tersebut, hanya tujuh sentra yang selama ini dikenal luas masyarakat. Seperti Sentra Kaos Suci, Sentra Rajut Binongjati, dan lainnya.
"Paling tidak ada 20 sentra industri lainnya yang berpotensi dikembangkan. Seperti sentra industri boneka, penganan, pakaian anak, sentra sablon, sentra telur asin, dan lainnya," jelas Ema di Bandung, Kamis (13/6/2013).
Selama ini, kata dia, produk mereka masih dipasarkan di lingkup lokal, dan beberapa telah menyasar pangsa pasar domestik. Salah satu upaya mememperkenalkan sentra industri Kota Bandung ke pangsa pasar domestik dan dunia, pekan ini Pemkot Bandung akan mengadakan Bandung Expo pada 14-16 Juni, di Graha Manggala Siliwangi.
Dalam ajang tersebut akan melibatkan 70 stand itu. Terdiri atas produk Bandung dari 30 sentra industri. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan sejumlah industri yang telah menggarap pangsa ekspor. Seperti TPT, ikan hias, alas kaki, teknis, furniture, gitar, permen coklat, dan sebagainya.
"Pameran tersebut diharapkan memperkenalkan produk Bandung ke buyer domestik dan internasional," ujar dia.
Menurutnya, industri di Bandung mesti berorientasi ekspor untuk mengembangkan usaha. Terlebih, menghadapai ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015, di mana persaingan produk antar negara semakin ketat.
Lebih jauh Ema menjelaskan, pada 2012 kinerja ekspor produk nonmigas asal Kota Bandung mencapai Rp6,69 triliun. Angka tersbeut, tumbuh 2,33 persen daripada periode 2011. Di mana, pada periode tersebut nilai ekspor produk Kota Bandung mencapai Rp6,53 triliun.
Sementara Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), lanjut dia, masih mendominasi ekspor produk dari Bandung.
(izz)