Belanja modal infrastruktur baru terserap 17,7%
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi V DPR RI menilai pemerintah masih belum serius membangun ketinggal infrastruktur nasional. Hal ini terlihat dari masih minimnya serapan belanja modal infrastruktur yang baru mencapai 17,7 persen hingga akhir semester I/2013.
"Hal ini sangat memprihatinkan. Apalagi, anggaran untuk belanja infrastruktur cenderung mengalami peningkatan. Bagaimana kita bisa memperbaiki daya saing infrastruktur di dunia jika anggaran telah disiapkan, namun kinerja penyerapan anggaran pemerintah lamban," kata Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Dia menilai, pemerintah belum sepenuhnya fokus untuk membangun ketertinggalan infrastruktur nasional. Pemerintah juga harus punya komitmen untuk mengawal belanja modal hingga akhir tahun.
Selain itu, kata Yudi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah dalam bidang infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, kereta api, irigasi, dan lain sebagainya.
"Pemerintah harus fokus membangunan infrastruktur nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan ekonomi, sehingga kesejahteraan rakyat bisa segera diwujudkan," ujarnya.
Yudi menjabarkan, hingga akhir semester I/2013, belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) dibidang infrastruktur masih rendah. Sebagian besar dibawah 20 persen. Bahkan, untuk belanja modal serapannya hanya 17,7 persen atau Rp34 triliun dari pagu APBNP sebesar Rp192,6 triliun.
"Penyerapan belanja modal pada semester I/2013 ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang mencapai 18,2 persen," pungkasnya.
"Hal ini sangat memprihatinkan. Apalagi, anggaran untuk belanja infrastruktur cenderung mengalami peningkatan. Bagaimana kita bisa memperbaiki daya saing infrastruktur di dunia jika anggaran telah disiapkan, namun kinerja penyerapan anggaran pemerintah lamban," kata Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Dia menilai, pemerintah belum sepenuhnya fokus untuk membangun ketertinggalan infrastruktur nasional. Pemerintah juga harus punya komitmen untuk mengawal belanja modal hingga akhir tahun.
Selain itu, kata Yudi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah dalam bidang infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, kereta api, irigasi, dan lain sebagainya.
"Pemerintah harus fokus membangunan infrastruktur nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan ekonomi, sehingga kesejahteraan rakyat bisa segera diwujudkan," ujarnya.
Yudi menjabarkan, hingga akhir semester I/2013, belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) dibidang infrastruktur masih rendah. Sebagian besar dibawah 20 persen. Bahkan, untuk belanja modal serapannya hanya 17,7 persen atau Rp34 triliun dari pagu APBNP sebesar Rp192,6 triliun.
"Penyerapan belanja modal pada semester I/2013 ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang mencapai 18,2 persen," pungkasnya.
(izz)