Data pekerjaan akan picu pemotongan stimulus AS
A
A
A
Sindonews.com - Penciptaan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) pada Agustus diperkirakan akan meningkat, menandakan kecepatan yang stabil dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan memberikan keyakinan Federal Reserve untuk memulai pemotongan stimulus moneter besar-besaran, bulan ini.
Berdasarkan survei Reuters, yang dilansir Jumat (6/9/2013), pengusaha diperkirakan menambah 180.000 pekerjaan untuk gaji bulan lalu, setelah menciptakan 162.000 pada Juli. Sementara tingkat pengangguran terlihat stabil di angka terendah dalam empat setengah tahun, sebesar 7,4 persen.
Laporan pekerjaan AS dari Departemen Tenaga Kerja, akan memberikan bagian penting bagi Fed karena perdebatan masa depan program pembelian obligasi USD85 miliar per bulan, yang mengatur pasar keuangan dunia.
Para pembuat kebijakan dari bank sentral AS akan bertemu pada 17-18 September, yang secara luas diharapkan untuk mengecilkan pembelian obligasi dalam upaya mempertahankan suku bunga rendah dan meningkatkan pertumbuhan.
"Anda harus memiliki data ketenagakerjaan sangat miskin untuk benar-benar menunda rencana Fed. Namun, kita berpikir bahwa apa pun di atas 140.000 akan cukup bagi Fed untuk melancipkan (stimulus). Kami bahkan melihat tidak hanya akan lancip tetapi juga ukuran lonjong ," kata Thomas Costerg, ekonom AS dari Standard Chartered Bank, New York.
Jika perkiraan ekonom benar, laporan pekerjaan akan menyarankan ekonomi tetap pada jalur pertumbuhan yang stabil, meskipun tersandung pada awal kuarter ketiga.
Seperti diketahui, ekonomi AS di laju tahunan kuartal kedua tumbuh 2,5 persen, kecepatan yang biasanya dianggap cukup untuk menekan sedikit tingkat pengangguran. Banyak ekonom memperkirakan momentum percepatan pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan survei Reuters, yang dilansir Jumat (6/9/2013), pengusaha diperkirakan menambah 180.000 pekerjaan untuk gaji bulan lalu, setelah menciptakan 162.000 pada Juli. Sementara tingkat pengangguran terlihat stabil di angka terendah dalam empat setengah tahun, sebesar 7,4 persen.
Laporan pekerjaan AS dari Departemen Tenaga Kerja, akan memberikan bagian penting bagi Fed karena perdebatan masa depan program pembelian obligasi USD85 miliar per bulan, yang mengatur pasar keuangan dunia.
Para pembuat kebijakan dari bank sentral AS akan bertemu pada 17-18 September, yang secara luas diharapkan untuk mengecilkan pembelian obligasi dalam upaya mempertahankan suku bunga rendah dan meningkatkan pertumbuhan.
"Anda harus memiliki data ketenagakerjaan sangat miskin untuk benar-benar menunda rencana Fed. Namun, kita berpikir bahwa apa pun di atas 140.000 akan cukup bagi Fed untuk melancipkan (stimulus). Kami bahkan melihat tidak hanya akan lancip tetapi juga ukuran lonjong ," kata Thomas Costerg, ekonom AS dari Standard Chartered Bank, New York.
Jika perkiraan ekonom benar, laporan pekerjaan akan menyarankan ekonomi tetap pada jalur pertumbuhan yang stabil, meskipun tersandung pada awal kuarter ketiga.
Seperti diketahui, ekonomi AS di laju tahunan kuartal kedua tumbuh 2,5 persen, kecepatan yang biasanya dianggap cukup untuk menekan sedikit tingkat pengangguran. Banyak ekonom memperkirakan momentum percepatan pada paruh kedua tahun ini.
(dmd)