Stok menipis, harga cabai mulai terkerek

Senin, 14 Oktober 2013 - 14:54 WIB
Stok menipis, harga...
Stok menipis, harga cabai mulai terkerek
A A A
Sindonews.com - Memasuki musim kemarau tahun ini, pasokan cabai dari Kabupaten Boyolali dan Karanganyar ke Kota Solo mulai menurun. Hal itu berimbas dengan naiknya harga cabai baik dari tingkat pedagang maupun pengecer.

Pantauan KORAN SINDO, di beberapa pasar tradisional di Kota Solo, Senin (14/10/2013), mendapati beberapa jenis cabai mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan itu mulai dari angka Rp5 ribu per kilogram (kg) hingga Rp11 ribu per kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Legi Solo, Sarmi menyebutkan harga cabai merah besar yang sebelumnya berkisar pada angka Rp25 ribu per kg, kini naik menjadi Rp36 ribu per kg. Untuk jenis cabai keriting harga sebelumnya Rp24 ribu kini naik menjadi Rp35 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit merah yang biasanya Rp25 ribu, kini naik menjadi Rp36 ribu per kg.

Sarmi menuturkan, kenaikan harga tersebut mulai berlangsung sejak beberapa hari terakhir ini. Pemicu utama naiknya harga cabai tersebut adalah menurunnya setok cabai di tingkat petani seiring datangnya musim kemarau. Menurutnya banyak lahan cabai yang saat ini mulai kering, sehingga membuat pasokan menurun drastis.

"Ya pasokan mulai berkurang secara otomatis harga cabai bakal naik. Ini saja yang cari sulit dibandingkan hari-hari sebelumnya," ucapnya.

Pedagang lainnya, Ramti menuturkan, meskipun mengalami kaneikan harga namun tidak begitu memengaruhi jumlah permintaan. Mahalnya cabai tersebut terus diburu masyarakat karena merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dipenuhi.

Pihaknya juga menagaskan berapapun naiknya harga cabai pastinya akan tetap laku di pasaran. Sementara, naiknya harga tersebut dikeluhkan oleh para pembeli.

Menurut mereka kenaikan harga tersebut dinilai tidak pas. Pasalnya, kenaikan harga bersamaan dengan naiknya harga kebutuhan lainnya jelang Hari Raya Idul Adha.

"Mau bagaimana lagi, meskipun mahal ya tetap kami beli, kalau tidak pakai cabai rasanya agak hambar," ucap salah seorang pembeli, Mulyati.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)