Kawasan industri Parepare terkendala lahan
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pembangunan kawasan industri terpadu di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), sulit terealisasi tahun ini. Karena masih terkendala ketersediaan lahan.
Sesuai masterplan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Parepare, lahan yang harus disediakan Pemda untuk pembangunan kawasan industri terpadu, seluas 50 hektare (ha).
Namun, hingga tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare baru bisa membebaskan sekitar 35 ha lahan dan kekurangannya masih cukup banyak yakni 15 ha.
Ketua Kapet Parepare, Bonggo Sodding mengatakan, jika proses pengadaan lahan tidak rampung, dipastikan proyek pembangunan kawasan industri terpadu ini akan terkatung-katung.
Karena, kata dia, investor tidak akan berani masuk jika ketersediaan lahan tidak jelas. "Kami minta Pemkot Parepare secepatnya menuntaskan pengadaan lahan," jelasnya.
Bonggo mengatakan, jika kawasan industri terpadu tersebut jalan, akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Parepare dan kabupaten di sekitarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare, Zahrial mengakui, proses pembebasan lahan untuk kawasan industri terpadu itu cukup sulit.
Menurut Zahrial, penyebabnya karena warga pemilik lahan belum mau melepas tanahnya untuk dibangun kawasan pergudangan. "Ini yang sedang kami cari solusinya," ucapnya.
Dia berjanji, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali membahas soal kesiapan lahan tersebut dengan pihak-pihak terkait. "Tetap akan diupayakan," pungkasnya.
Sesuai masterplan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Parepare, lahan yang harus disediakan Pemda untuk pembangunan kawasan industri terpadu, seluas 50 hektare (ha).
Namun, hingga tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare baru bisa membebaskan sekitar 35 ha lahan dan kekurangannya masih cukup banyak yakni 15 ha.
Ketua Kapet Parepare, Bonggo Sodding mengatakan, jika proses pengadaan lahan tidak rampung, dipastikan proyek pembangunan kawasan industri terpadu ini akan terkatung-katung.
Karena, kata dia, investor tidak akan berani masuk jika ketersediaan lahan tidak jelas. "Kami minta Pemkot Parepare secepatnya menuntaskan pengadaan lahan," jelasnya.
Bonggo mengatakan, jika kawasan industri terpadu tersebut jalan, akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Parepare dan kabupaten di sekitarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare, Zahrial mengakui, proses pembebasan lahan untuk kawasan industri terpadu itu cukup sulit.
Menurut Zahrial, penyebabnya karena warga pemilik lahan belum mau melepas tanahnya untuk dibangun kawasan pergudangan. "Ini yang sedang kami cari solusinya," ucapnya.
Dia berjanji, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali membahas soal kesiapan lahan tersebut dengan pihak-pihak terkait. "Tetap akan diupayakan," pungkasnya.
(izz)