Usai spin off, PP Property bakal IPO 2014
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PP Tbk (PTPP) merestui pemisahan (spin off) atas salah satu unit usahanya yakni PP Property, dengan harapan dapat meningkatkan akselerasi pertumbuhan bisnis unit usaha tersebut.
Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo mengungkapkan, sebagai tindak lanjut dari langkah spin off yang berlaku sejak diputuskan tersebut, PP Property dalam satu tahun ke depan akan langsung melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2014.
Selain untuk menggalang dana yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan, IPO hasil IPO diharapkan dapat semakin mengukuhkan PP Property sebagai satu badan usaha yang mandiri.
"Kami targetkan IPO bisa dilakukan pada kuartal IV (2014), dengan kisaran 30-35 persen," ujar Bambang usai RUPSLB di Plaza PP, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Sebagai salah satu unit usaha dibawah naungan PTPP, PP Property telah memiliki sejumlah proyek dengan nilai cukup besar, diantaranya Grand Kamala Lagoon Bekasi senilai Rp11 triliun.
Selain itu, ada juga proyek Tanjung Duren Jakarta senilai Rp3 triliun, Grand Sungkono Lagoon Surabaya senilai Rp5 triliun, Bukit Permata Puri Semarang senilai Rp146 miliar dan Gunung Putri Bogor senilai Rp750 miliar.
Proyek-proyek tersebut akan mendorong penjualan PP Properti sekitar Rp1,9 triliun per tahun. dengan demikian, dalam 10 tahun ke depan, kontribusi laba yang dikontribusi ke PTPP akan sangat signifikan karena laba di sektor properti berkisar 20-25 persen.
"Spin off PP Properti akan meningkatkan Return On Assets (ROA). Ini akan membuat laba bersih induk perusahaan mengalami peningkatan," imbuhnya.
Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo mengungkapkan, sebagai tindak lanjut dari langkah spin off yang berlaku sejak diputuskan tersebut, PP Property dalam satu tahun ke depan akan langsung melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2014.
Selain untuk menggalang dana yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan, IPO hasil IPO diharapkan dapat semakin mengukuhkan PP Property sebagai satu badan usaha yang mandiri.
"Kami targetkan IPO bisa dilakukan pada kuartal IV (2014), dengan kisaran 30-35 persen," ujar Bambang usai RUPSLB di Plaza PP, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Sebagai salah satu unit usaha dibawah naungan PTPP, PP Property telah memiliki sejumlah proyek dengan nilai cukup besar, diantaranya Grand Kamala Lagoon Bekasi senilai Rp11 triliun.
Selain itu, ada juga proyek Tanjung Duren Jakarta senilai Rp3 triliun, Grand Sungkono Lagoon Surabaya senilai Rp5 triliun, Bukit Permata Puri Semarang senilai Rp146 miliar dan Gunung Putri Bogor senilai Rp750 miliar.
Proyek-proyek tersebut akan mendorong penjualan PP Properti sekitar Rp1,9 triliun per tahun. dengan demikian, dalam 10 tahun ke depan, kontribusi laba yang dikontribusi ke PTPP akan sangat signifikan karena laba di sektor properti berkisar 20-25 persen.
"Spin off PP Properti akan meningkatkan Return On Assets (ROA). Ini akan membuat laba bersih induk perusahaan mengalami peningkatan," imbuhnya.
(rna)