Astra: Karyawan adalah aset berharga kami
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk (ASII) Prijono Sugiarto mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meskipun pendapatan tengah menurun sementara tuntutan akan kenaikan upah terus digaungkan.
"Penurunan pendapatan, penurunan laba Astra ini tidak sesuatu kami perkirakan, tapi kita udah perkirakan. Seperti turunnya harga CPO, dan harga batubara, lalu jual alat berat yang turun 39 persen. Tapi kita harus tahu keadaan ini akan berlanjut 1 tahun kedepan," ungkap Prijono di Holliday Inn, Bandung, Jumat (8/11/2013) malam.
Prijono menegaskan, bagi perseroan, karyawan yang saat ini jumlahnya mencapai 190 ribu orang tersebut dianggap sebagai aset berharga bagi perusahaan sehingga perusahaan akan menjaga baik-baik segala aset yang dimilikinya.
"Jangan lupa even karyawan sekecil apa pun di Astra itu aset. Kami karyawannya sudah 190 ribu, dan mereka sudah ada yang keluarga. Ini adalah domino efek kalau sampai terjadi apa-apa," jelasnya.
Untuk menjaga aset perusahaan yakni karyawan, Prijono mengaku, pihaknya tidak hanya sebatas memberikan UMP kepada para karyawannya melainkan tunjangan-tunjangan lain.
"Rata-rata pegawai kami juga mendapat lembur jadi tidak hanya dapat UMP, lembur dan akhir tahun dapat bonus. Di kita hampir enggak ada yang cuma terima UMP. Jadi sama-sama enak kitalah," katanya.
Lanjut Prijono mengungkapkan, komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan perlu dijaga agar kerikil-kerikil di dalam perusahaan bisa diatasi dengan baik.
"Tenaga kerja menurut saya walaupun ada kerikil-kerikil, di kami nampak-nampaknya lebih adem. Bukan kami jumawa, karena kita selalu berkomunikasi. Kalau kita lebih baik secara perseroan akan bisa memberikan imbalan yang baik juga kepada karyawan," pungkasnya.
"Penurunan pendapatan, penurunan laba Astra ini tidak sesuatu kami perkirakan, tapi kita udah perkirakan. Seperti turunnya harga CPO, dan harga batubara, lalu jual alat berat yang turun 39 persen. Tapi kita harus tahu keadaan ini akan berlanjut 1 tahun kedepan," ungkap Prijono di Holliday Inn, Bandung, Jumat (8/11/2013) malam.
Prijono menegaskan, bagi perseroan, karyawan yang saat ini jumlahnya mencapai 190 ribu orang tersebut dianggap sebagai aset berharga bagi perusahaan sehingga perusahaan akan menjaga baik-baik segala aset yang dimilikinya.
"Jangan lupa even karyawan sekecil apa pun di Astra itu aset. Kami karyawannya sudah 190 ribu, dan mereka sudah ada yang keluarga. Ini adalah domino efek kalau sampai terjadi apa-apa," jelasnya.
Untuk menjaga aset perusahaan yakni karyawan, Prijono mengaku, pihaknya tidak hanya sebatas memberikan UMP kepada para karyawannya melainkan tunjangan-tunjangan lain.
"Rata-rata pegawai kami juga mendapat lembur jadi tidak hanya dapat UMP, lembur dan akhir tahun dapat bonus. Di kita hampir enggak ada yang cuma terima UMP. Jadi sama-sama enak kitalah," katanya.
Lanjut Prijono mengungkapkan, komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan perlu dijaga agar kerikil-kerikil di dalam perusahaan bisa diatasi dengan baik.
"Tenaga kerja menurut saya walaupun ada kerikil-kerikil, di kami nampak-nampaknya lebih adem. Bukan kami jumawa, karena kita selalu berkomunikasi. Kalau kita lebih baik secara perseroan akan bisa memberikan imbalan yang baik juga kepada karyawan," pungkasnya.
(gpr)