Telkom resmikan assessment center untuk umum
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meresmikan Assessment Center Indonesia (ACI) untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) berstandar internasional.
Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan, ACI dibentuk untuk memenuhi kebutuhan SDM terutama IT berstandar internasional. ACI melayani assessment untuk berbagai perusahaan BUMN, BUMD, pemerintahan, dan swasta.
"Awalnya assessment center ini untuk internal karyawan Telkom dari manager hingga direksi. Tapi sejalan persaingan SDM yang kian ketat, ACI dibuka untuk umum. Seperti perusahaan swasta, BUMN, BUMD ataupun pemerintahan," kata Arief usai meresmikan ACI di Jalan Hegermanah, Kota Bandung, Senin (11/11/2013).
Arief berharap, sarana tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh SDM dalam negeri menghadapi persaingan tenaga kerja dari negara lain. Apalagi, pada ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Indonesia akan dihadapkan pada persaingan produk dan SDM.
Menurutnya, arus tenaga kerja dari luar negeri bebas masuk ke Indonesia. Tanpa standardisasi, SDM Indonesia sulit bersaing di kancah internasional. Dia memperkirakan, ribuan tenaga kerja asal Filipina akan masuk ke Indonesia, untuk posisi menengah atas, seperti manager.
AEC, lanjut Arief, mesti dihadapi dan disiapkan dari saat ini. Apabila SDM Indonesia tidak siap, maka Indonesia akan menjadi penonton di negeri sendiri. Peningkatan kualitas SDM, harus menjadi prioritas pengembangan semua elemen masyarakat.
Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan, ACI dibentuk untuk memenuhi kebutuhan SDM terutama IT berstandar internasional. ACI melayani assessment untuk berbagai perusahaan BUMN, BUMD, pemerintahan, dan swasta.
"Awalnya assessment center ini untuk internal karyawan Telkom dari manager hingga direksi. Tapi sejalan persaingan SDM yang kian ketat, ACI dibuka untuk umum. Seperti perusahaan swasta, BUMN, BUMD ataupun pemerintahan," kata Arief usai meresmikan ACI di Jalan Hegermanah, Kota Bandung, Senin (11/11/2013).
Arief berharap, sarana tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh SDM dalam negeri menghadapi persaingan tenaga kerja dari negara lain. Apalagi, pada ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Indonesia akan dihadapkan pada persaingan produk dan SDM.
Menurutnya, arus tenaga kerja dari luar negeri bebas masuk ke Indonesia. Tanpa standardisasi, SDM Indonesia sulit bersaing di kancah internasional. Dia memperkirakan, ribuan tenaga kerja asal Filipina akan masuk ke Indonesia, untuk posisi menengah atas, seperti manager.
AEC, lanjut Arief, mesti dihadapi dan disiapkan dari saat ini. Apabila SDM Indonesia tidak siap, maka Indonesia akan menjadi penonton di negeri sendiri. Peningkatan kualitas SDM, harus menjadi prioritas pengembangan semua elemen masyarakat.
(izz)