Penjualan anak usaha Telkom dikhawatirkan picu monopoli

Kamis, 12 Desember 2013 - 14:18 WIB
Penjualan anak usaha Telkom dikhawatirkan picu monopoli
Penjualan anak usaha Telkom dikhawatirkan picu monopoli
A A A
Sindonews.com - Rencana penjualan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), yaitu PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dikhawatirkan menciptakan monopoli.

Pengamat persaingan usaha Rikrik Rizkiyana mengatakan, penjualan Mitratel kepada perusahaan swasta sejenis, bisa menciptakan monopoli di sektor tower telekomunikasi.

“Apalagi jika nantinya ada kontrak ekslusif antara perusahaan pembeli Mitratel dengan Telkom yang menyebabkan perusahaan tower lain kesulitan untuk melakukan kerja sama, itu jelas salah,” ujar Rikrik di Jakarta,(12/12/2013).

Rikrik menyarankan agar ada evaluasi menyeluruh terhadap rencana penjualan Telkom Vision dan Mitratel. Menurut dia, DPR juga perlu melakukan evaluasi dan penilaian dari aspek potensi monopoli ke depannya.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) DPR dengan Kementerian BUMN dan Direksi PT Telkom di Jakarta, Senin (9/12/2013), Komisi VI DPR telah memutuskan untuk membentuk Panja. Pembentukan Panja dilakukan menyusul penolakan Komisi VI DPR atas rencana BUMN telekomunikasi tersebut.

Anggota Fraksi PAN Nasril Bahar dan anggota Fraksi Golkar Chairuman Harahap bahkan mengusulkan untuk menggunakan hak inisiatif Dewan terkait penjualan saham tersebut.

“Saya menilai ada upaya sistematis untuk merampok aset negara di BUMN,” kata Nasril.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengatakan, aset perusahaan BUMN merupakan aset negara karena modalnya berasal dari APBN. Karena itu, penjualan perusahaan BUMN harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kalau mau menjual perusahaan BUMN seenaknya, kembalikan dulu modal yang didapat dari APBN,” kata Aria.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6633 seconds (0.1#10.140)