Optimis kinerja membaik, ASIA berharap suspensi dicabut

Jum'at, 24 Januari 2014 - 16:36 WIB
Optimis kinerja membaik,...
Optimis kinerja membaik, ASIA berharap suspensi dicabut
A A A
Sindonews.com - Emiten bidang perdagangan pertambangan, PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) berusaha maksimal agar sahamnya tetap bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sejak Mei 2013 hingga saat ini, BEI masih meghentikan sementara (suspensi) saham ASIA lantaran kelangsungan usaha perseroan (going concern) yang belum jelas.

Asisten Sekretaris Perusahaan ASIA Widdianti menerangkan bahwa hingga saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI masih menanyakan kelangsungan usaha perseroan dan kinerja perusahaan yang kurang bagus karena belum adanya pendapatan.

Alasan itulah, kata dia, yang mendasari masih dihentikannya perdagangan saham perseroan, sehingga saham ASIA hanya diperbolehkan bertransaksi di pasar negosiasi.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin supaya saham ASIA bisa diperdagangkan kembali di papan utama Bursa," kata Widdianti dalam paparan publik di Gedung World Trade Centre Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Menurut dia, untuk mencabut suspensi atas saham ASIA, Otoritas masih menunggu laporan keuangan audit perseroan akhir 2013. Otoritas Bursa juga akan meninjau, apakah perusahaan masih melakukan kegiatan usaha, hasil kinerja dan apakah ASIA memperoleh pendapatan pada tahun lalu.

"Semua ini adalah proses. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar saham ASIA bisa dibuka dan bisa diperdagangkan kembali," tandas dia.

Menurut Widdianti, fluktuasi harga batu bara hingga kini, menipisnya persedian barangserta permintaan konsumen yang tidak memenuhi kuota membuat kinerja perseroan terpukul hingga tidak mampu mencatat pendapatan.

Kendati demikian, dia mengaku, perseroan mendapat kepercayaan dari PT Dewo Putra pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang bijih besi di Kalimanta Timur (Kumai).

"Kami bekerja sama dengan Dewo Putra dalam melakukan transaksi jual beli bijih besi, sehingga saat ini perseroan sudah mendapatkan omzet dari perdagang bijih besi tersebut," tutur dia.

Alhasil, pada akhir 30 September 2013, ASIA berhasil mencatat penjualan sebesar Rp19,28 miliar. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama 2012 senilai Rp4,92 miliar.

"Kenaikan penjualan ini salah satunya didukung adanya transaksi jual beli bijih besi, sehingga kami mendapatkan omzet," tutur dia.

Meski perseroan berhasil menaikkan penjualan bersihnya, namun masih menderita kerugian per September 2013. Tercatat rugi bersih yang di derita ASIA sebesar USD696,87 juta. Angka ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD2,68 miliar.

Dia menambahkan, perseroan sangat berharap tahun ini ASIA bisa mencatat penjualan yang lebih tinggi dan dapat mencetak laba bersih, sehingga Otoritas dapat mempertimbangkan atau mencabut supensi saham ASIA agar bisa diperdagangkan kembali.

"Kami optimis tahun ini akan memperoleh pendapatan dan mencetak laba bersih, sehingga saham ASIA bisa bebas dari belenggu suspend," ujar dia.
(rna)
Berita Terkait
Petani Dampingan Panen...
Petani Dampingan Panen Kakao Perdana, JRBM Targetkan Bentuk BUMP
Jaga Produktivitas,...
Jaga Produktivitas, J Resources Utamakan Kesehatan SDM
Harga Emas Berkilau,...
Harga Emas Berkilau, PSAB Optimis Kinerja di 2024 Cemerlang
Kerugian J Resources...
Kerugian J Resources Capai USD4,81 Juta hingga Juni 2021
RUPSLB PT MNC Investama...
RUPSLB PT MNC Investama Tbk Setujui Perubahan Nama Menjadi PT MNC Asia Holding Tbk
Dipasok Listrik PLN,...
Dipasok Listrik PLN, Anak Usaha J Resources Siap Tuntaskan Proyek Doup
Berita Terkini
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
26 menit yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
1 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
1 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
3 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
4 jam yang lalu
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved