Perusahaan sawit dukung penerapan ISPO

Senin, 24 Maret 2014 - 15:14 WIB
Perusahaan sawit dukung penerapan ISPO
Perusahaan sawit dukung penerapan ISPO
A A A
Sindonews.com - Seiring perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia yang tumbuh pesat, berbagai proses sertifikasi untuk mencapai industri kelapa sawit berkelanjutan (sustainable palm oil) gencar dilakukan. Baik oleh Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) maupun Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).

"Salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah pengurangan emisi gas rumah kaca atau green house gasses (GHG)," kata Ketua Komisi ISPO, Rosediana Suharto pada acara workshop praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Jakarta, Senin (24/3/2014).

Menurutnya, GHG adalah gas yang ada di atmosfir dan menyebabkan efek rumah kaca yaitu, sebuah proses kimia yang menyebabkan terjadinya pemanasan langit.

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu industri perkebunan selain perkebunan bunga matahari, rapeseed, dan padi yang menghasilkan gas yang dapat menyebabkan GHG. GHG terbentuk dari penggunaan pupuk dan pestisida serta proses dari buah menjadi CPO dan selanjutnya, bila menggunakan turbin yang dipanasi dengan energi dari cangkang dan serat.

Workshop ini dihadiri hampir seluruh perusahaan perkebunan di Indonesia, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Minamas, PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), Golden Agri Resource (GAR), Sinarmas, Wilmar dan lainnya.

Kegiatan yang memfokuskan pada perhitungan efek GHG yang dihasilkan oleh perkebunan sawit masing-masing perusahaan ini diisi juga dengan pemamparan beberapa ahli dalam bidang kelapa sawit terutama dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Rosediana memaparkan, emisi gas rumah kaca di perkebunan kelapa sawit. Hal senada juga disampaikan Bill Meade dari USAID ICED mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca pada limbah minyak sawit dari produksi CPO dengan menerapkan methane capture.

Salah satu perkebunan Kelapa Sawit yaitu Bumitama (BGA) melalui Peter Lim juga terpilih sebagai salah satu pembicara dengan judul "Best Management Practices (BMPs) in Peatland for mitigating GHG emission and maximizing Oil Palm Yields".

Keseriusan ISPO melakukan workshop ini disambut baik oleh Francisca Damanik selaku Group Department Head Sustainability and Corporate Communication Bumitama.
"“Kami sangat senang, ISPO melakukan workshop ini karena sangat bermanfaat untuk perkembangan sustainable palm oil yang banyak manfaatnya bagi dunia. Bumitama sendiri sangat berkomitmen untuk melakukan best management practices dalam mengurangi emisi gas rumah kaca," ujarnya.

Seperti diketahui, minyak sawit mentah (CPO) sangat banyak manfaatnya antara lain untuk makanan seperti minyak goreng, mentega, obat-obatan dan banyak lagi. Bahkan minyak sawit berguna untuk pembuatan bahan bakar terbarukan yaitu biodiesel yang menjadi harapan untuk mengganti peran minyak bumi yang semakin menipis.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6442 seconds (0.1#10.140)