Bank Bumiputera Optimis Tingkatkan Fee Based Income

Senin, 02 Juni 2014 - 19:28 WIB
Bank Bumiputera Optimis Tingkatkan Fee Based Income
Bank Bumiputera Optimis Tingkatkan Fee Based Income
A A A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) Eddy Rainal Sinulingga mengatakan, dengan bergabungnya MNC Group, perseroan optimis dapat memaksimalkan pendapatan berbasis biaya (fee based income).

Hingga kini fee based income perseroan masih terbilang kecil. Namun mulai 2015, perseroan berencana menaikkan hingga 20% dari total pendapatan. "Paling besar fee based income kita harapkan dari transaksi forex. Tidak hanya money changer tapi juga untuk layanan forward. Kami ini bank devisa sehingga sudah siap," ujarnya, Senin (2/6/2014).

Selain itu, potensi fee based lainnya juga berasal dari bank garansi. Terutama karena MNC sendiri merupakan group besar yang memiliki anak usaha yang banyak. Juga sebagai implan banking untuk menyalurkan kredit tanpa agunan (KTA) kepada 30 ribu karyawan MNC Group.

"Karena, MNC ini banyak anak usahanya, jadi kalau misalnya butuh bank garansi tidak jauh-jauh, bisa ke kita," jelasnya.

Selanjutnya, fee based juga berasal dari transaksi-transaksi seperti pembayaran gaji dan pembayaran kontrak. Belum lagi potensi dari luar grup yang menjanjikan di sektor ritel dan konsumer.

Selain itu, CAR perseroan diperkirakan akan berada di level 14% terutama setelah perseroan melakukan right issue Rp800 miliar di Juni tahun ini. "Modal kita di akhir tahun ini mencukupi untuk naik ke BUKU 2," ujarnya.

Langkah ini juga seiring dengan rencana perseroan meluncurkan layanan mobile banking dan internet banking. Untuk internet banking, perseroan berencana meluncurkan awal 2015.

Sementara, mobile banking sudah dapat diluncurkan tahun ini. "Meluncurkan internet banking syaratnya dengan buku 2 di awal tahun depan," ujarnya.

Pengamat ekonomi dari Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengingatkan, agar ekspansi perseroan di internet banking untuk efisien. Hal ini mengingat basis nasabah perseroan yang belum terlalu besar. "Harus efisien dengan memperhatikan kebutuhan nasabah," ujar Kiswoyo saat dihubungi hari ini.

Dia juga memproyeksi industri perbankan masih akan prospektif ke depan. Sehingga dibutuhkan komitmen induk usaha untuk terus meningkatkan permodalan.

"Nanti setelah asetnya mencapai Rp25 triliun baru dapat berkontribusi signifikan bagi MNC Group. Karena sekarang masih belum terlalu besar nilai bisnisnya," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7254 seconds (0.1#10.140)