RI Bisa Contoh India Bentuk Kementerian EBTKE

Rabu, 04 Juni 2014 - 13:11 WIB
RI Bisa Contoh India Bentuk Kementerian EBTKE
RI Bisa Contoh India Bentuk Kementerian EBTKE
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, Indonesia bisa mencontoh India yang membentuk satu kementerian khusus untuk menangani permasalahan penyediaan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).

"Kemarin saya baru ketemu menteri dari India. Di India ada Menteri yang khusus untuk energi baru terbarukan. Jadi mereka kerjanya setiap hari hanya menangani energi baru dan terbarukan. Mungkin ini bisa jadi pemikiran baru untuk capres dan cawapres yang baru," kata Jero dalam acara The 3rd Indonesia EBTKE-ConEx 2014 di JCC, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Dia mengatakan, perlunya pembentukan kementerian khusus EBTKE didasarkan pada pentingnya penyediaan energi yang permintaannya terus meningkat.

"Kita harus serius untuk energi terbarukan ini. Minyak sudah berat kalau kita hanya tergantung minyak. Gas juga nanti akan jadi berat karena itu fosil. Sedangkan rakyat kita kebutuhan energinya tidak pernah turun, malah naik terus. Dengan kebutuhan energi yang makin tinggi, kita harus mempersiapkannya," terang dia.

Menurutnya, saat ini minyak, gas, dan batu bara masih menjadi andalan, namun ke depan akan berkurang. Karena itu, energi terbarukan justru yang menjadi solusinya.

Sehingga, dengan adanya kementerian khusus ini maka diharapkan penyediaan energi baru yang dapat diperbaharui dapat dilakukan dengan lebih fokus dan terarah.

"Misalnya saja di India itu, di sana masalah EBTKE tidak cukup ditangani seorang Dirjen, jadi harus ditangani seorang Menteri. Jadi ada seorang Menteri yang setiap hari mikirnya cuma energi baru terbarukan," tuturnya.

Pemanfaatan penyediaan energi tebarukan ini, maka Indonesia bisa menjadi negara mandiri secara energi. Bahkan menjadi negara superpower untuk energi terbarukan, mengingat sumber-sumber energi terbarukan tersedia sangat melimpah di Indonesia.

"Sumber energi EBTKE melimpah ruah dalam bentuk potensi baru 5-6% yang kita kerjakan. Semoga potensi akan bisa dimanfaatkan lebih maksimal," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4232 seconds (0.1#10.140)