Unilever Catat Pertumbuhan Penjualan Rp8,7 T
A
A
A
JAKARTA - Sepanjang kuartal I/2014, PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR) telah mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 15,2% dari Rp7,6 triliun menjadi Rp8,7 triliun. Sementara net profit mengalami penurunan 5% menjadi Rp1,36 triliun dari Rp1,43 triliun.
Menurut External Relations Director dan Corporate Secretary UNVR Sancoyo Antarikso, penurunan net profit pada kuartal I salah satunya dikarenakan adanya dampak pelemahan rupiah.
Meski demikian, perseroan optimis hingga akhir tahun nanti dapat membukukan kinerja bisnis yang lebih optimal.
Untuk ke depan, lanjut dia, perseroan melihat bahwa iklim operasional sepanjang tahun ini masih tetap penuh tantangan, seiring dengan pergulatan Indonesia menghadapi defisit neraca pembayaran, suku bunga yang tinggi, serta volatilitas nilai rupiah.
“Pemilihan umum legislatif pada April telah berjalan, dan kita menunggu pemilihan presiden pada Juli nanti. Dengan makin matangnya Indonesia, kami percaya bahwa dampak negatif yang ditimbulkan terhadap iklim bisnis adalah kecil,” terang dia, Rabu (4/6/2014).
Presiden Direktur Unilever Maurits Lalisang menyampaikan, pihaknya akan terus memonitor peluang untuk pertumbuhan di area-area yang belum terjamah, khususnya di daerah yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Pihaknya percaya dan yakin masih memiliki peluang besar untuk penciptaan nilai di pasar. “Kami bisa terus menambah jumlah konsumen baru, sementara loyalitas konsumen yang sudah ada akan semakin diperkokoh,” ucap dia.
Menurut External Relations Director dan Corporate Secretary UNVR Sancoyo Antarikso, penurunan net profit pada kuartal I salah satunya dikarenakan adanya dampak pelemahan rupiah.
Meski demikian, perseroan optimis hingga akhir tahun nanti dapat membukukan kinerja bisnis yang lebih optimal.
Untuk ke depan, lanjut dia, perseroan melihat bahwa iklim operasional sepanjang tahun ini masih tetap penuh tantangan, seiring dengan pergulatan Indonesia menghadapi defisit neraca pembayaran, suku bunga yang tinggi, serta volatilitas nilai rupiah.
“Pemilihan umum legislatif pada April telah berjalan, dan kita menunggu pemilihan presiden pada Juli nanti. Dengan makin matangnya Indonesia, kami percaya bahwa dampak negatif yang ditimbulkan terhadap iklim bisnis adalah kecil,” terang dia, Rabu (4/6/2014).
Presiden Direktur Unilever Maurits Lalisang menyampaikan, pihaknya akan terus memonitor peluang untuk pertumbuhan di area-area yang belum terjamah, khususnya di daerah yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Pihaknya percaya dan yakin masih memiliki peluang besar untuk penciptaan nilai di pasar. “Kami bisa terus menambah jumlah konsumen baru, sementara loyalitas konsumen yang sudah ada akan semakin diperkokoh,” ucap dia.
(gpr)