AUM Eastspring Investment hingga MEI Rp44,64 T
A
A
A
JAKARTA - Total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) PT Eastspring Investments Indonesia hingga Mei mencapai sebesar Rp44,64 triliun.
Angka tersebut naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp38 triliun, yang sebagian besar berasal dari discretionary fund. Sampai saat ini, reksa dana PT Eastspring Investments Indonesia dijual melalui bank-bank ternama, seperti Bank ANZ, Commonwealth Bank, HSBC, Mandiri Sekuritas, Bank Permata dan Standard Chartered Bank.
"Sementara secara global, dengan lebih dari 2.000 karyawan, Eastspring Investments mengelola dana sekitar USD105 miliar per 31 Maret 2014," terang Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Riki Frindos di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Pihaknya juga berencana akan menerbitkan produk reksa dana baru. Namun, sejauh ini masih belum menentukan produk reksa dana apa yang akan diterbitkan itu.
"Minat terbesar investor masih di reksa dana saham dan minat tersebut masih akan terus tumbuh. Kami saat ini sedang mengkaji produk reksa dana campuran atau balance fund. Namun, kami masih belum dapat memastikan produk apa yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat," tuturnya.
Bukan hanya menambah produk baru, pihaknya juga sedang melakukan penjajakan dengan beberapa pihak perbankan lainnya baik asing maupun lokal.
"Selain perbankan, ada juga dari perusahaan sekuritas sebagai agen penjual reksa dana," pungkas Riki.
Angka tersebut naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp38 triliun, yang sebagian besar berasal dari discretionary fund. Sampai saat ini, reksa dana PT Eastspring Investments Indonesia dijual melalui bank-bank ternama, seperti Bank ANZ, Commonwealth Bank, HSBC, Mandiri Sekuritas, Bank Permata dan Standard Chartered Bank.
"Sementara secara global, dengan lebih dari 2.000 karyawan, Eastspring Investments mengelola dana sekitar USD105 miliar per 31 Maret 2014," terang Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Riki Frindos di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Pihaknya juga berencana akan menerbitkan produk reksa dana baru. Namun, sejauh ini masih belum menentukan produk reksa dana apa yang akan diterbitkan itu.
"Minat terbesar investor masih di reksa dana saham dan minat tersebut masih akan terus tumbuh. Kami saat ini sedang mengkaji produk reksa dana campuran atau balance fund. Namun, kami masih belum dapat memastikan produk apa yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat," tuturnya.
Bukan hanya menambah produk baru, pihaknya juga sedang melakukan penjajakan dengan beberapa pihak perbankan lainnya baik asing maupun lokal.
"Selain perbankan, ada juga dari perusahaan sekuritas sebagai agen penjual reksa dana," pungkas Riki.
(izz)