Properti di Kawasan Penyangga Terus Melambung

Sabtu, 14 Juni 2014 - 08:06 WIB
Properti di Kawasan...
Properti di Kawasan Penyangga Terus Melambung
A A A
JAKARTA - Serpong dan Bintaro menjadi dua kawasan paling potensial berkembang sebagai area hunian di kawasan penyangga di selatan Jakarta. Selain karena kedekatannya dengan Ibu Kota, kemudahan akses dengan pembukaan beberapa ruas jalan tol baru sangat berpengaruh bagi pertumbuhan industri properti di daerah tersebut.

Terlebih, pertumbuhan properti selalu mengikuti perkembangan infrastruktur. Jika infrastruktur hancur, proyek properti hampir dipastikan babak belur.

Sebaliknya, pembangunan infrastruktur yang baik bakal terus memicu pengembangan beragam produk properti. Artinya, perkembangan infrastruktur yang baik di suatu kawasan akan memicu aktivitas bisnis pengembang properti.

Ini wajar karena keberadaan fasilitas infrastruktur yang baik akan melambungkan harga tanah. Karena itu, imbasnya menarik minat pengembang untuk membangun proyek. Membaiknya infrastruktur terjadi di beberapa wilayah penyangga Jakarta, seperti di daerah Tangerang Selatan (Tangsel), Serpong dan Bintaro.

Geliat infrastruktur di daerah dengan luas area 147,19 kilometer persegi itu sudah membuat pengembang tergiur menjadikan kawasan itu sebagai lahan bisnis. Sebagai kawasan penyangga Ibu Kota, properti di daerah tersebut berkembang pesat.

Tidak hanya Serpong dan Bintaro, kawasan Pamulang dan Ciputat juga menjadi alternatif hunian maupun lokasi usaha berikutnya bagi konsumen. Maklum, beberapa pengembang papan atas di sekitar Serpong, seperti BSD City dan Bintaro Jaya, menjual rumah dengan harga minimal Rp500 juta.

Nah, di beberapa kawasan yang tidak jauh dari BSD City dan Bintaro Jaya, tersedia pilihan hunian yang ditawarkan dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Kawasan Serpong menjadi yang paling pesat tumbuh, khususnya kawasan BSD City.

Sebelum BSD hadir, Serpong adalah kawasan yang terdiri atas kampung-kampung terpencil, dan masih banyak perkebunan rakyat. Kendati letaknya dekat dari Jakarta, untuk menjangkau Ibu Kota warga di sekitar Serpong harus menempuh akses transportasi yang tidak mudah.

Di atas lahan seluas 6.000 hektare, PT BSD akhirnya mulai membangun kota mandiri yang kini populer dengan nama BSD City. Sukses BSD ini baru diikuti pengembang besar lain, seperti Lippo Group, Summarecon Serpong, dan lainnya. Sudah ribuan ruko maupun rumah yang telah sukses dikembangkan manajemen BSD City.

Menariknya, selain laris manis, mayoritas properti yang diluncurkan BSD City adalah properti yang membidik segmen menengah dan menengah atas.

Tangsel sangat potensial dikembangkan dan sangat menarik bagi industri properti, namun masih banyak kendala yang dihadapi pengembang maupun pelaku industri properti lainnya. Sebagai contoh, soal perizinan yang birokratis dan tumpang tindih, infrastruktur yang belum optimal, seperti jalan rusak, listrik dan air yang relatif belum bagus, sehingga menjadi pekerjaan rumah tersendiri, terutama bagi Pemkot Tangsel.
(dmd)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0824 seconds (0.1#10.140)