Kuota BBM Dikunci 46 Juta Kl Masih Bisa Jebol
A
A
A
JAKARTA - Kalangan pengamat menilai, terkuncinya volume konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada batas 46 juta kiloliter (kl) tetap akan terlampaui jika tidak ada kenaikan harga BBM.
"Jurus paling ampuh untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi adalah menaikkan harga," kata pengamat energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut dia, banyaknya masyarakat yang menggunakan premium dan solar karena disparitas harga antara BBM bersubsidi dengan non-subsidi masih cukup jauh.
Saat ini, harga premium sebesar Rp6.500 per liter, solar Rp5.500 per liter. Sedangkan untuk BBM non-subsidi jenis pertamax dan Pertamina DEX di atas Rp10.000. "Tidak bisa kalau pemerintah hanya mengandalkan kenaikan BBM subsidi pada 2013," kata Pri Agung.
Strategi selanjutnya agar BBM subsidi tidak melampaui target, tutur dia, pemerintah harus lebih efektif dalam pengawasan dan penyelundupan BBM subsidi. "Jebolnya kuota BBM subsidi juga disebabkan praktik penyelundupan, terutama BBM subsidi jenis solar," pungkas dia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan volume BBM bersubsidi maksimal sebesar 46 juta kl sampai akhir 2014.
"Jurus paling ampuh untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi adalah menaikkan harga," kata pengamat energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut dia, banyaknya masyarakat yang menggunakan premium dan solar karena disparitas harga antara BBM bersubsidi dengan non-subsidi masih cukup jauh.
Saat ini, harga premium sebesar Rp6.500 per liter, solar Rp5.500 per liter. Sedangkan untuk BBM non-subsidi jenis pertamax dan Pertamina DEX di atas Rp10.000. "Tidak bisa kalau pemerintah hanya mengandalkan kenaikan BBM subsidi pada 2013," kata Pri Agung.
Strategi selanjutnya agar BBM subsidi tidak melampaui target, tutur dia, pemerintah harus lebih efektif dalam pengawasan dan penyelundupan BBM subsidi. "Jebolnya kuota BBM subsidi juga disebabkan praktik penyelundupan, terutama BBM subsidi jenis solar," pungkas dia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan volume BBM bersubsidi maksimal sebesar 46 juta kl sampai akhir 2014.
(izz)