Habibie Setuju Subsidi Energi Dihapus

Kamis, 04 September 2014 - 18:42 WIB
Habibie Setuju Subsidi...
Habibie Setuju Subsidi Energi Dihapus
A A A
JAKARTA - Mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie mengatakan, dirinya sangat tidak setuju bila energi disubsidi. Pasalnya, jika subsidi terjadi 50% yang terjadi adalah orang membeli. Setelah itu harga akan lebih murah 50% dari harga pasar.

"Hal ini bisa mengakibatkan kemudian ekspor ke negara tetangga murah dan otomatis memakai harga pasar," ujarnya dalam seminar bertema Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Senayan, Jakarta, kamis (4/9/2014).

Habibie menjelaskan, nantinya jika investor yang datang pasti akan menganggap ini murah dan menguntungkan mereka. Sehingga berdampak pada kerugian di Indonesia. "Dia beli untungnya lebih banyak, itu adalah sifat manusia. Oleh karena itu jangan subsidi dong, lepaskan saja," ujar dia.

Habibie memaparkan, sebaiknya dibiarkan saja rakyat berteriak mengenai ketiadaan subsidi. Dia mengisahkan, bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.

"Mereka dan kita pasti mau berjuang, mau berkorban asal jelas berkorban untuk siapa, supaya anak cucu hidup lebih tenteram. Saya bisa bilang berapa triliun yang kita harus subsidi sampai sekarang Rp250-Rp 300 triliun mungkin," ujar dia.

Perhitungannya adalah 1,8 juta barel per hari digunakan untuk produksi. Pemakaiannya 1/3, 2/3 lagi diekspor. Sedangkan produksi 1/3, 2/3 impor. "Saya bisa bayangkan kalau saya tidak subsidi zaman Bung Karno, Pak Harto tidak subsidi, tidak ada, silakan saja asalkan jelas uang direncanakan diberikan untuk pembangunan," ujarnya.

Habibie memberikan perumpamaan, dana subsidi seharusnya, untuk pendidkan, kesehatan gratis, sediakan modal kerja untuk UKM. Intinya itu ditujukan untuk pembangunan.

"Semua ibu yang masih memiliki anak yang dititipkan oleh Allah tidak boleh meninggalkan anak-anaknya apalagi nantinya dalam keadaan sengsara karena mereka tidak sejahtera," tandasnya.
(gpr)
Berita Terkait
Tak Tepat Sasaran, Hanya...
Tak Tepat Sasaran, Hanya 40 Persen Masyarakat Tak Mampu Penerima Subsidi BBM
Menilik Urgensi Reformasi...
Menilik Urgensi Reformasi Subsidi BBM, Jangan Lupakan 2 Hal Ini
Subsidi BBM Jadi Beban...
Subsidi BBM Jadi Beban APBN, Legislator: Harus Cari Cara Tepat Sasaran
Pengamat: Subsidi Langsung...
Pengamat: Subsidi Langsung Jadi Solusi Masalah Penyaluran BBM
Kuota BBM Subsidi Tahun...
Kuota BBM Subsidi Tahun Depan Disepakati, Ini Rinciannya
DPR Usul Sistem Pemberian...
DPR Usul Sistem Pemberian Subsidi BBM Diubah
Berita Terkini
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
41 menit yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
1 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
1 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
4 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
4 jam yang lalu
Infografis
Menanti Skema Terkini...
Menanti Skema Terkini Penyaluran Bahan Bakar Minyak Subsidi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved