Ini Langkah dan Kebijakan Kemaritiman di 2015
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dia sampaikan terkait dengan kebijakan-kebijakan serta beberapa langkah yang sedang dilakukan pemerintah di bidang kemaritiman untuk 2015.
Indroyono mengatakan hal-hal tersebut harus disampaikan dan dipublikasikan oleh wartawan agar pemberitaan tidak terkesan monoton.
"Ya ini nih, yang harus diketahui wartawan, agar pemberitaannya enggak itu-itu saja. Terkait konektivitas, kita akan mulai segera bangun kapal-kapal perintis ukuran 750 dan 1,200 DWT untuk ke wilayah Bitung dan Maluku Utara. Kemudian mulai Maret 2015 akan ada 66 rute penerbangan baru menuju daerah-daerah terpencil dan 86 trayek pelayaran baru," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Kemudian, lanjut dia, untuk galangan kapal PP-nya segera akan selesai serta akan dilakukan pembebasan PPn dan merevisi PPh. Akan ada 7 bandara baru dan 80 pelabuhan baru yang segera beroperasi paling lambat Maret 2015.
"Kemudian soal Perpres Pariwisata, insyaallah akhir tahun ini Perpres No. 17/2011 tentang kunjungan kapal wisata asing ke Indoneia sama bebas visa lima negara itu kita kukuhkan, untuk mengenjot pemasukan devisa dan penciptaan lapangan kerja baru," ujarnya.
Selanjutnya, Indroyono mengatakan, sudah membentuk enam tim. Satu tim untuk urus galangan kapal, pelabuhan, kapal penumpang, kapal ikan, jaringan pengolahan ikan dan tim yang mengurusi lembaga pembiayaan non bank.
"Berikutnya, ini yang penting, tindak lanjut dari pertemuan presiden ke APEC, KTT ASEAN dan G20 sekarang ini tim sudah bekerja. Akan banyak meeting di Menko Maritim karena banyak minat dari Tiongkok, Korsel, Jepang, Jerman, Italia, Australia dan Perancis," tandasnya.
Indroyono mengatakan hal-hal tersebut harus disampaikan dan dipublikasikan oleh wartawan agar pemberitaan tidak terkesan monoton.
"Ya ini nih, yang harus diketahui wartawan, agar pemberitaannya enggak itu-itu saja. Terkait konektivitas, kita akan mulai segera bangun kapal-kapal perintis ukuran 750 dan 1,200 DWT untuk ke wilayah Bitung dan Maluku Utara. Kemudian mulai Maret 2015 akan ada 66 rute penerbangan baru menuju daerah-daerah terpencil dan 86 trayek pelayaran baru," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Kemudian, lanjut dia, untuk galangan kapal PP-nya segera akan selesai serta akan dilakukan pembebasan PPn dan merevisi PPh. Akan ada 7 bandara baru dan 80 pelabuhan baru yang segera beroperasi paling lambat Maret 2015.
"Kemudian soal Perpres Pariwisata, insyaallah akhir tahun ini Perpres No. 17/2011 tentang kunjungan kapal wisata asing ke Indoneia sama bebas visa lima negara itu kita kukuhkan, untuk mengenjot pemasukan devisa dan penciptaan lapangan kerja baru," ujarnya.
Selanjutnya, Indroyono mengatakan, sudah membentuk enam tim. Satu tim untuk urus galangan kapal, pelabuhan, kapal penumpang, kapal ikan, jaringan pengolahan ikan dan tim yang mengurusi lembaga pembiayaan non bank.
"Berikutnya, ini yang penting, tindak lanjut dari pertemuan presiden ke APEC, KTT ASEAN dan G20 sekarang ini tim sudah bekerja. Akan banyak meeting di Menko Maritim karena banyak minat dari Tiongkok, Korsel, Jepang, Jerman, Italia, Australia dan Perancis," tandasnya.
(gpr)