Pasar Domestik Indonesia Unggul di ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mengemukakan, potensi pasar domestik di Indonesia unggul di ASEAN. Bahkan, potensi yang dimiliki industri di Tanah Air tidak dimiliki negara lain.
"Saya selalu melihat pasar domestik itu keunggulan yang tidak dimiliki negara lain di ASEAN. Bagaimana memanfaatkan domestik kita untuk meningkatkan investasi dalam negeri," ujar Rachmat di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Dia mencontohkan, industri automotif dan elektronik dapat diberdayakan untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Sebab itu, perlindungan terhadap industri dalam negeri menjadi catatan penting yang harus segera dilakukan pemerintah.
"Pemerintah harus lindungi pasar kita dari produk yang merugikan konsumen. Karena produk kita juga masih banyak yang tidak SNI, dan kualitasnya di bawah," terangnya.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan dan mendorong peningkatan ekspor barang yang berbahan baku dari dalam negeri, seperti kayu dan rotan.
"Kita membahas hambatan apa saja yang bisa diatasi dan memotivasi mereka untuk meningkatkan daya saing. Salah satunya dengan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK)," imbuhnya.
"Saya selalu melihat pasar domestik itu keunggulan yang tidak dimiliki negara lain di ASEAN. Bagaimana memanfaatkan domestik kita untuk meningkatkan investasi dalam negeri," ujar Rachmat di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Dia mencontohkan, industri automotif dan elektronik dapat diberdayakan untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Sebab itu, perlindungan terhadap industri dalam negeri menjadi catatan penting yang harus segera dilakukan pemerintah.
"Pemerintah harus lindungi pasar kita dari produk yang merugikan konsumen. Karena produk kita juga masih banyak yang tidak SNI, dan kualitasnya di bawah," terangnya.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan dan mendorong peningkatan ekspor barang yang berbahan baku dari dalam negeri, seperti kayu dan rotan.
"Kita membahas hambatan apa saja yang bisa diatasi dan memotivasi mereka untuk meningkatkan daya saing. Salah satunya dengan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK)," imbuhnya.
(dmd)