Sudirman Targetkan Pembangkit Listrik 42,9 Ribu MW
A
A
A
JAKARTA - Dalam Rencana Umum Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangkit listrik sebesar 42.967,68 MW.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dalam RUPTL yang ada berdasarkan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2015, penyambungan listirk tersebut ditargetkan dalam waktu lima tahun.
"Ini adalah Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan RUPTL. Khususnya dalam mengakomodasi proyek yang harus sudah operasi di 2015-2019," ujarnya di Pusdiklat Ketenaga Listrikan EBTKE, Ciracas Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Sudirman mengatakan, untuk rencana 42.967,68 MW pembangkitan listrik tersebut akan menunjang target sebelumnya 35 ribu MW. Ssisanya sekitar 7 ribu MW berstatus sudah berjalan.
"Untuk menunjang akomodasi pembangit listirk yang harus beroperasi 2015-2019 35 ribu MW dalam lima tahun, total 42 ribu Mw, 7 ribu MW sudah under construction," tuturnya.
Mantan dirut PT Pindad ini mengatakan, pembangunan listrik 35 ribu MW akan dilakukan PT PLN (Persero) sebesar 10 MW dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) 25 MW.
"35 ribu MW penyediaan akan dikomandani oleh PLN itu sebagian akan dieksekusi PLN sendiri dan sisanya akan dikoordinasikan PLN bersama IPP," pungkasnya.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dalam RUPTL yang ada berdasarkan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2015, penyambungan listirk tersebut ditargetkan dalam waktu lima tahun.
"Ini adalah Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan RUPTL. Khususnya dalam mengakomodasi proyek yang harus sudah operasi di 2015-2019," ujarnya di Pusdiklat Ketenaga Listrikan EBTKE, Ciracas Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Sudirman mengatakan, untuk rencana 42.967,68 MW pembangkitan listrik tersebut akan menunjang target sebelumnya 35 ribu MW. Ssisanya sekitar 7 ribu MW berstatus sudah berjalan.
"Untuk menunjang akomodasi pembangit listirk yang harus beroperasi 2015-2019 35 ribu MW dalam lima tahun, total 42 ribu Mw, 7 ribu MW sudah under construction," tuturnya.
Mantan dirut PT Pindad ini mengatakan, pembangunan listrik 35 ribu MW akan dilakukan PT PLN (Persero) sebesar 10 MW dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) 25 MW.
"35 ribu MW penyediaan akan dikomandani oleh PLN itu sebagian akan dieksekusi PLN sendiri dan sisanya akan dikoordinasikan PLN bersama IPP," pungkasnya.
(izz)