Pulau Jawa Dominasi Realisasi Investasi 2014
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi periode Januari-Desember 2014 masih terkonsentrasi di pulau Jawa sebesar Rp263,3 triliun atau 56,9%.
"Sementara realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp199,8 triliun atau 43,1%," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, realisasi PMDN dan PMA terbesar berikutnya berada di Kalimantan Rp71,7 triliun atau 15,5%, Sumatera Rp70,9 triliun atau 15,3%, Sulawesi Rp29,2 triliun atau 6,3%, Maluku dan Papua Rp16,9 triliun atau 3,7%. Bali dan Nusa Tenggara terkecil sebesar Rp11,1 triliun atau 2,4%.
Kendati begitu, lanjut Azhar, apabila dibandingkan dengan periode sama 2013 sebesar Rp168,3 triliun, maka terjadi peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar 18,7%.
Peningkatan di luar Pulau Jawa salah satunya berasal dari Kalimantan. Berdasarkan tren lokasi PMDN dan PMA, sejak 2012, Kalimantan Timur masuk dalam lima besar wilayah investasi.
"Kita berharap produsen akan muncul di sana, khususnya dari pembangunan smelter lantaran harus mendekati bahan baku. Karena tidak efisien jika jauh dari bahan baku," tandasnya.
"Sementara realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp199,8 triliun atau 43,1%," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, realisasi PMDN dan PMA terbesar berikutnya berada di Kalimantan Rp71,7 triliun atau 15,5%, Sumatera Rp70,9 triliun atau 15,3%, Sulawesi Rp29,2 triliun atau 6,3%, Maluku dan Papua Rp16,9 triliun atau 3,7%. Bali dan Nusa Tenggara terkecil sebesar Rp11,1 triliun atau 2,4%.
Kendati begitu, lanjut Azhar, apabila dibandingkan dengan periode sama 2013 sebesar Rp168,3 triliun, maka terjadi peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar 18,7%.
Peningkatan di luar Pulau Jawa salah satunya berasal dari Kalimantan. Berdasarkan tren lokasi PMDN dan PMA, sejak 2012, Kalimantan Timur masuk dalam lima besar wilayah investasi.
"Kita berharap produsen akan muncul di sana, khususnya dari pembangunan smelter lantaran harus mendekati bahan baku. Karena tidak efisien jika jauh dari bahan baku," tandasnya.
(izz)