TPID Bali Akan Beri Sanksi Tengkulak Nakal
A
A
A
DENPASAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali akan menindak tegas para tengkulak beras yang bermain dalam menaikkan harga.
Saat ini, harga beras medium di Bali sekitar Rp11.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp7.500 per kg.
Ketua TPID Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, para pedagang membeli beras di tengkulak beras, yang bermain menaikkan harga berasadalah para mafia beras.
“Kita akan mencari mereka (tengkulak) yang menaikkan harga beras. Kita ketahui beras ini komoditas bahan pokok yang penting dan ketika harganya melambung tinggi rakyat akan sensara,” katanya di Pasar Kreneng, Denpasar, Jumat (27/02/2015).
Dia mengakui, pihaknya saat ini sedang mengerahkan tim untuk mencari para tenggulak yang nakal. Dia menuturkan, ketika harga agak berbeda sedikit dengan di Jawa itu wajar karena beras di Bali ini ada yang dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara (NTT), namun jika harga berbeda signifikan, tidak bisa ditelorir lagi.
Karena beras selama ini menjadi faktor penyumbang inflasi maka itu Wakil Gubernur Bali ini akan berusaha menekan kenaikan harga beras yang semakin tinggi.
“Sejauh ini untuk menanggulangi kenaikan beras, kami adakan operasi pasar supaya masyarakat kecil masih bisa membeli beras dengan harga sekitar Rp7.500 per kilogram,” tuturnya.
Saat ini, harga beras medium di Bali sekitar Rp11.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp7.500 per kg.
Ketua TPID Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, para pedagang membeli beras di tengkulak beras, yang bermain menaikkan harga berasadalah para mafia beras.
“Kita akan mencari mereka (tengkulak) yang menaikkan harga beras. Kita ketahui beras ini komoditas bahan pokok yang penting dan ketika harganya melambung tinggi rakyat akan sensara,” katanya di Pasar Kreneng, Denpasar, Jumat (27/02/2015).
Dia mengakui, pihaknya saat ini sedang mengerahkan tim untuk mencari para tenggulak yang nakal. Dia menuturkan, ketika harga agak berbeda sedikit dengan di Jawa itu wajar karena beras di Bali ini ada yang dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara (NTT), namun jika harga berbeda signifikan, tidak bisa ditelorir lagi.
Karena beras selama ini menjadi faktor penyumbang inflasi maka itu Wakil Gubernur Bali ini akan berusaha menekan kenaikan harga beras yang semakin tinggi.
“Sejauh ini untuk menanggulangi kenaikan beras, kami adakan operasi pasar supaya masyarakat kecil masih bisa membeli beras dengan harga sekitar Rp7.500 per kilogram,” tuturnya.
(rna)