Operasi Pasar Pemerintah Dimanfaatkan Pedagang Besar
A
A
A
JAKARTA - Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran mengeluhkan, operasi pasar (OP) yang dilakukan pemerintah saat terjadi kenaikan harga beras. Selama ini penyaluran beras hanya dinikmati pedagang besar atau toke-toke yang bermodal.
"Kalau kita diminta bantu, kita akan melakukan ini melalui operasi pasar. Satgas (bulog) sudah melakukan OP di 12 pasar. Namun yang beli toke-toke pasar. Jadi yang main yang banyak duit dan punya teknologi," ungkapnya dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya Fm di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Untuk itu, dia meminta, agar pemerintah mempercayai pedagang-pedagang kecil untuk ikut menyalurkan beras dari operasi pasar pemerintah. Selama ini, pemerintah hanya berjanji untuk mendistribusikan beras ke para pedagang, namun janji itu tidak pernah terealisasi.
"Saya mohon alokasikan kepada pedagang kecil. Janjinya bulan Januari, ada isu pengalokasian beras. Namun, jangankan 1 ton, sekarung pun tidak pernah kita terima," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jika pemerintah mencurigai pedagang-pedagang kecil melakukan penimbunan beras untuk melambungkan harga, indikasi itu tidak beralasan. Sebab, para pengecer hanya menjual sesuai harga yang dibeli.
"Pengecer hanya beli. Jika beli naik maka jual naik. Kalau harga turun dijual tinggi, ya akan ditinggalkan pembeli," tandasnya.
"Kalau kita diminta bantu, kita akan melakukan ini melalui operasi pasar. Satgas (bulog) sudah melakukan OP di 12 pasar. Namun yang beli toke-toke pasar. Jadi yang main yang banyak duit dan punya teknologi," ungkapnya dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya Fm di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Untuk itu, dia meminta, agar pemerintah mempercayai pedagang-pedagang kecil untuk ikut menyalurkan beras dari operasi pasar pemerintah. Selama ini, pemerintah hanya berjanji untuk mendistribusikan beras ke para pedagang, namun janji itu tidak pernah terealisasi.
"Saya mohon alokasikan kepada pedagang kecil. Janjinya bulan Januari, ada isu pengalokasian beras. Namun, jangankan 1 ton, sekarung pun tidak pernah kita terima," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jika pemerintah mencurigai pedagang-pedagang kecil melakukan penimbunan beras untuk melambungkan harga, indikasi itu tidak beralasan. Sebab, para pengecer hanya menjual sesuai harga yang dibeli.
"Pengecer hanya beli. Jika beli naik maka jual naik. Kalau harga turun dijual tinggi, ya akan ditinggalkan pembeli," tandasnya.
(dmd)